MEDAN (Berita): Berdasarkan golongan umur, distribusi rekening Single Investor Identification (SID) terbesar di Sumatera Utara terdapat pada golongan umur 18 – 25 tahun atau lebih dikenal dengan demografi generasi Z, yaitu sebesar 34,92 persen dari total SID.
“Gen Z memang mendominasi investasi di Pasar Modal Sumatera Utara,” kata Khoirul Muttaqien, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Sabtu (21/12/2024).
Distribusi ini mencerminkan peran dominan generasi muda, terutama generasi Z yang tumbuh di era digital, dalam ekosistem pasar modal di Sumatera Utara, “Hal ini menunjukkan bahwa demografi muda menjadi kunci penggerak utama pertumbuhan pasar modal di Sumatera Utara,” terangnya lagi
Investor lainnya diikuti dengan golongan umur 26 – 30 tahun yang merupakan irisan antara generasi Z dan generasi Y (milenial), yaitu sebesar 23,27 persen.
Selanjutnya, untuk golongan umur 31 – 40 atau generasi Y memiliki porsi sebesar 23,57 persen dan untuk golongan umur 41 – 100 atau campuran antara generasi X dan generasi baby boomer memiliki porsi paling kecil yaitu sebesar 18,24 persen.
SID merupakan nomor tunggal identitas investor Pasar Modal Indonesia yang diterbitkan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). SID ini menjadi sebuah tanda pengenal sebagai investor di Pasar Modal Indonesia.
Muttaqien menambahkan jumlah saham yang dimiliki oleh investor (kepemilikan saham) di Sumatera Utara bertumbuh 12,55 persen secara yoy. Dilihat berdasarkan jenisnya, kepemilikan saham dari investor perorangan mengalami pertumbuhan sebesar 8,71 persen yoy.
“Sementara investor berjenis institusi/perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 35,41 persen yoy,” jelas Muttaqien.
Kegiatan perdagangan saham oleh investor di Sumatera Utara pada Oktober 2024 menunjukkan peningkatan, terlihat dari besarnya total nilai transaksi jual dan beli saham bulanan yang mencapai Rp11,43 triliun atau tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Secara kumulatif tahunan (Januari s.d. Oktober 2024), akumulasi nilai transaksi saham tercatat sebesar Rp81,77 triliun, dengan rata-rata bulanan mencapai Rp8,18 triliun, meningkat 5,32 persen yoy dibanding periode yang sama tahun lalu. (wie)