ACEH BESAR (Berita) : Untuk memastikan kestabilan harga bahan Pokok, Bupati Aceh Besar Ir H Mawardi Ali memantau langsung harga barang kebutuhan di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (28/3).
Kendati padatnya masyarakat yang ingin membeli kebutuhan harian sebagai stok jika sewaktu-waktu Pemerintah akan menerapkan karantina bias Covid-19, Bupati Mawardi Ali dengan atusias mendatangi sejumlah pedangang yang ada dalam pasar Induk Lambaro.
“Tinjau pasar dilakukan untuk memastikan ketersedian dan stabilitas harga sembilan bahan pokok (Sembako) ini, imbas dari berbagai himbauan dan karantina berbagai daerah,” kata Bupati Mawardi Ali kepada wartawan disela-sela pantauannya.
Setiba di pasar, Bupati Aceh Besar langsung berdialog dengan para pedagang, dengan menanyakan satu persatu harga barang kebutuhan pokok. Sejauh ini, harga barang di pasar induk Lambaro tersebut masih stabil.
Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, mengatakan, secara umum harga barang di pasar induk tersebut belum ada kenaikan. Kecuali gula pasir yang naik menjadi Rp. 25 ribu/Kg. Meskipun demikian, Bupati memastikan dalam dua hari ini harga gula akan stabil kembali.
“Hari ini pemerintah Kabupaten bersama unsur forkopimda mengecek harga barang di pasar, semua jenis barang terutama Sembako yang merupakan kebutuhan masyarakat. Dari seluruhnya, Alhamdulillah barangnya masih belum ada kenaikan,” ujarnya.
Bupati mengatakan, terkait kenaikan harga gula pasir, pihaknya sudah menghubungi Plt. Gubernur Aceh bahwa pemerintah Aceh sudah menyurati Kementerian Perdagangan untuk menanggulangi masalah gula di Aceh.
“Insya Allah dalam 2 hari ini akan selesai. Dalam 2 hari ini kata beliau (Plt Gubernur) masalah gula sudah stabil. Kita berharap stabil, apalagi ini masuk bulan puasa. Kita harapkan, dengan kondisi Covid-19, tidak mengganggu harga pokok di masyarakat,” harapnya.
Disisi lain, Bupati Mawardi Ali mengatakan, pasar induk Lambaro yang dikunjungi tersebut, tidak akan ditutup. Sebab, kalau ditutup akan berdampak pada ekonomi yang cukup luas. Hanya saja, dibatasi waktu, jumlah orang maupun pedagang. Selain itu juga menyediakan antiseptik atau hand sanitizer di lokasi pasar.
Sementara, fasilitas umum lain yang berpotensi adanya keramaian, akan ditutup sementara. “Surat dari Plt. Gubernur sudah masuk, memang fasilitas pabrik, tempat olahraga, hiburan, warung kopi, pasar, semua tempat rekreasi semua harus tutup,” katanya.
Sedangkan, pasar induk Lambaro tidak ditutup, karena dapat menyebabkan kekurangan bahan kebutuhan pokok. “Jadi, kami dari pemerintah Kabupaten Aceh Besar, mengingat Pasar Lambaro ini adalah pasar Induk yang merupakan pasar tempat masuknya barang ke Aceh, dan ini kalau ditutup bahaya, ‘kiamat’ semuanya,” kata Bupati.
Pihaknya nanti akan rapat bersama unaur forkopimda terkait pasar tersebut. “Jadi pasar ini tetap di pertahankan. Dari pak Dandim tadi menyarankan, kita batasi waktunya apakah mungkin setengah hari. Kalau ditutup, di samping pedagang kehilangan mata pencaharian, juga konsumen susah mendapatkan barang seperti sayur, semua barang-barang kebutuhan pokok ini susah mendapatkannya. Jadi mungkin ini kita batasi waktunya dan batasi jumlah orangnya,” kata Bupati.
Pada peninjauan tersebut turut hadir Dandim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis SIP, Kapolres Aceh Besar AKBP Ayi Satria Yuddha SIK MSi, Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi, Asisten I Setdakab Aceh Besar Abdullah SSos, Asisten II M ALi SSos MSi, Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Taufiq SH, serta Kabag Humas dan Protokol Aceh Besar Muhajir SSTP MPA.
Sementara itu, Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Aceh Besar, Taufiq SH, menegaskan senada dengan kata Bupati Mawardi Ali bahwa tidak ada harga bahan pokok yang mengalami kenaikan akiban merebaknya Covid-19.
“Mudah-mudah barang dan harga semua kebutuhan masyarakat stabil serta bisa bertahan. Hanya gula yang naik,” harapnya.
Hasil penelusuran harga-harga barang yang dijual oleh pedagang di pasar Induk Lambaro, menurut seorang pedagang sembako dan rempah-rempah di pasar Lambaro, Hadi menyebutkan, harga bawang putih Rp 37 ribu/kg, bawang merah Rp 38 ribu/kg dan bawang bombay Rp 28 ribu/kg, Kacang tanah Rp 28 ribu/kg, kerupuk malinjau Rp 68 ribu/kh, cabe merah Rp 40 ribu/kg, cabe hijau Rp 35 ribu/kg, dan sayur seperti tomat Rp 6 ribu/kg, dan wortel Rp 12 ribu/kg.
Begitu juga minyak goreng curah Rp 12 ribu/kg dan minyak goreng kemasan Rp 15 ribu/kg. Sementara, telur ayam boiler Rp 42 ribu/papan. Lalu tepung terigu Rp 9 ribu, dan beras berkisar Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu/sak isi 15 kg beras lokal.
“Harga ikan tongkol, udang dan daging ayam masih stabil serta daging sapi berkisar Rp 130 hingga Rp 140 ribu/kg,” sebut Benny, seorang pedangan daging.(mm)