MEDAN (Berita): Untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melakukan penyemprotan disinfektan, Senin pekan lalu di kampus I Jalan IAIN/Sutomo Ujung dan kampus II Jalan Willem Iskandar Medan.
Sebelum penyemprotan, Rektor UINSU Saidurahman, didampingi Ketua Tim Covid -19 UINSU Azhari Akmal Tarigan, menyerahkan seperangkat alat penyemprotan kepada Ketua Tim Desinfeksi Tri Niswati Utami. Hadir pada acara itu para wakil rektor, kepala biro, direktur program pascasarjana, para dekan, wakil dekan, kabag dan kasubag, dosen dan pegawai UINSU.
Untuk efisiensi kerja penyemprotan ruangan, Tim Disinfeksi dipetakan dalam beberapa ruangan, dikoordinir 8 dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UINSU, yakni Tri Niswati Utami Rapotan Hasibuan, Zuhrina Aidha, Reni Agustina Harahap, Delfriana Ayu, Dewi Agustina dan Tri Bayu Purnama dan 14 orang mahasiswa FKM semester 8, 6 dan 4.
Saidurahman mengatakan, penyemprotan disinfeksitan merupakan bagian dari upaya mencegah penyebaran Covid-19. Disinfektan adalah bahan kimia digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran penyakit.
“Disinfektan mempunyai kemampuan membunuh mikroorganisme. Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati,”kata rektor
Sementara itu, Ketua Tim Desinfeksi Tri Niswati Utami mengatakan, efektivitas disinfektan dipengaruhi suhu, konsentrasi disinfektan, PH dan bahan pengganggu. Bahan disinfektan dapat digunakan seperti klorin, iodin, alkohol atau natrium hipoklorida (bayclin).
“Proses pembuatan disinfektan menggunakan bahan dasar kalsium hipoklorit diencerkan dengan air dalam PH normal. Perbandingan diperlukan, 1:3 (kalsium hipoklorit 1 liter:air 3 liter). Lalu dimasukkan ke alat penyemprot sederhana berupa hand sprayer (2 liter) dan pressure sprayer (5 liter),” kata Tri.
Saat penyemprotan, kata dosen FKM UINSU ini, ruangan harus kosong, mematikan kipas, AC, menutup jendela. Benda menjadi sasaran seperti meja, kursi, lemari, handle pintu, pegangan tangga, telepon kantor, jika di lokasi masjid (lantai masjid). Selanjutnya dibiarkan disinfektan bekerja selama 10–15 menit.
“Selama proses ini tidak ada diperkenankan keluar masuk ruangan. Setelah 15 menit ruangan dapat digunakan kembali,” ujarnya. (aje)