JAKARTA (Berita): “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” kutipan kata Ir Soekarno presiden pertama Republik Indonesia sangat menginspirasi bagaimana kekuatan anak muda mampu menggerakan sebuah bangsa.
Pandu Setio selaku Senior PR & Brand Communication Manager, PT Sharp Electronics Indonesia dalam siaran persnya diterima Senin (2/11) mengatakan berangkat dari hal tersebut, melatarbelakangi PT Sharp Electronics Indonesia membentuk Sharp Greenerator sebuah komunitas anak muda peduli lingkungan sebagai salah program CSR –nya.
Dibentuk pada tahun 2015 silam, Sharp Greenerator didukung sejumlah mitra organisasi nirlaba lingkungan hidup, seperti Lembaga Pusat Konservasi Tumbuhan – Kebun Raya Bogor untuk aktivitas pelestarian keanekaragaman hayati, Transformasi Hijau (Trashi) untuk aktivitas yang berkaitan dengan isu Reduce, Reuse, dan Recycle, serta budidaya organik, Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi) untuk aktivitas konservasi ekosistem laut dan pesisir, serta Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation untuk aktivitas konservasi orangutan.
“Menyasar segmen anak muda Sharp ingin berkontribusi dalam menggerakan dan meningkatkan kesadaran para generasi muda akan pentingnya melestarikan lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati, sebagai upaya dalam melindungi bumi agar tetap lestari, ini adalah investasi yang mungkin tidak menjadi fokus utama bagi sebagian orang tetapi menjadi perhatian bagi Sharp Indonesia untuk menciptakan agen perubahan lingkungan di masa depan“, jelas Pandu.
Selama lima tahun, Sharp Greenerator telah banyak melakukan kegiatan bertema lingkungan dengan melibatkan pelajar dan masyarakat kota Bogor dan sekitarnya. Tepat di peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020, kegiatan Sharp Greenerator Fest 2019 di apresiasi oleh majalah Mix Marketing & Communication dengan meraih penghargaan Indonesia’s Best Corporate Sustainability Initiatives 2020 untuk kategori The Best Cause Promotion. Sharp Greenerator Fest 2019 merupakan acara perayaan hari jadi Sharp Greenerator yang ke-4.
Mengusung konsep festival ramah lingkungan, Sharp Greenerator Fest 2019 mengajak seluruh elemen masyarakat untuk belajar lebih dalam mengenai pelestarian lingkungan. Melibatkan pemerintah kota Bogor, yayasan nirlaba dan praktisi bidang lingkungan. Sharp menghadirkan banyak kegiatan seperti workshop daur ulang limbah plastic, talkshow dengan tema lingkungan, grebek kantung plastic dengan membagikan kantung belanja ramah lingkungan dan lainnya dengan tujuan peningkatan kesadaran masyarakat.
Menghadirkan sejumlah juri senior seperti Godo Tjahjono, Shinta Kamdani, IGG Maha Adi, Edy Aruman, Gunawan Alif, Dyah Hasto Palupi dan Sudarmadi, para juri menyeleksi ratusan program CSR dari berbagai merek dan industry dengan menimbang konsep, pelaksanaan, dampak dan kontinuitasnya terhadap publik.
Berselang satu hari sebelumnya PT Sharp Electronics Indonesia pun dianugerahi penghargaan lainnya, yaitu Indonesia Digital Popular Brand Awards 2020 yang diselenggarakan oleh Tras n Co Indonesia yang bekerja sama dengan Infobrand.id. Indonesia Digital Popular Brand Awards merupakan sebuah apresiasi bagi merek – merek yang telah berhasil membangun awareness di saluran digital dan online.
Setelah melalui tahapan seleksi lebih dari 250 perusahaan, Sharp Indonesia mampu keluar sebagai pemenang di tujuh kategori produk seperti Microwave, Blender, Dispenser Listrik, Pemanggang Roti, Air Cooler, Air Conditioner, dan Air Purifier. Menunjuk Imfocus Digimarketing sebagai lembaga peneliti, Indonesia Digital Popular Brand Awards 2020 melakukan survey secara online melalui empat kriteria penilaian, yaitu Top of Digital Awareness, Top of Digital Search, Top of Digital Traffic, serta Engagement.
“Kami mengucapkan rasa syukur atas penghargaan ini, karena segala upaya kami bersama-sama dengan seluruh pihak yang terlibat untuk memberikan kontribusi terbaik bagi publik dapat diterima dan diapresiasi dengan baik. Prestasi ini menyadarkan kami walaupun dalam suasana pandemi yang penuh dengan keterbatasan dalam beraktivitas, justru membuat kami tertantang untuk terus berkarya menyelenggarakan kegiatan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan”, tutup Pandu. (Wie)