TAPSEL (Berita) : Anggota Komisi XI DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, didampingi Bupati Tapsel menggelar reses ke Kelurahan Arse Nauli, Kecamatan Arse, Kab,Tapsel, Minggu Kemarin.
Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu dalam sambutannya mengatakan, di masa Pandemi Covid-19 kondisi keuangan saat ini sangat sulit.
Begitu juga dengan ekonomi dunia sedang resesi. Makanya, saat penyusunan APBD, sudah berkurang anggaran yang dikucurkan.
“Di Kabupaten Tapsel APBD juga dikurangi padahal sudah diketok palu oleh Ketua DPRD. Setelah disahkan, datang lagi surat dari Menteri Keuangan RI, refocusing anggaran (untuk penanganan Covid-19), dipotong lagi,” ujar Gus Irawan.
Dalam kondisi keuangan dimasa kepemimpinan Bupati Tapsel hari ini, tentu berbeda dengan sebelumnya.
Pasti sangat berkurang alokasi anggaran baik di bidang infrastruktur dan kesejahteraan pegawai Pemkab Tapsel,” Maka dari itu, pemimpin di Tapsel saat ini butuh terobosan-terobosan dan komunikasi ke pemerintah provinsi maupun pusat,” jelasnya.
Gus Irawan Pasaribu juga sekaligus Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut menerangkan, bila dilihat dari sisi pendapatan anggaran negara, saat ini jauh berkurang.
Namun, bila dilihat dari pengeluaran sangat banyak bahkan melampaui target untuk untuk penanganan Covid-19.
Ditengah situasi sulit seperti ini, kepala daerah harus membentuk program yang langsung menyentuh terhadap kebutuhan masyarakat.
Diharap, dengan demikian masyarakat bisa tingkatkan kemampuannya dan berujung pada bertambahnya kesejahteraan. Saat ini HKTI di Kabupaten Langkat telah keluarkan pilot project yang meraih kesuksesan luar biasa,” jelasnya.
“Maka kami (HKTI) semakin getol dimasa pandemi ini, sektor pangan jadi prioritas. Maka kami membuat suatu program : Petani Mandiri. Intinya kami membantu petani dari hulu ke hilir,” sebutnya.
Lebih lanjut dijelaskan, Di hulu, pihaknya membantu masalah permodalan. Sebab sering kali di kala hasil pertanian tidak bagus, maka terjadi kekurangan modal.
Program ini, juga telah dimulai di Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapsel. Sudah mulai menyentuh sektor padi dan kopi. Di Kecamatan Arse, kopinya terkenal sangat bagus dan bisa dicoba program permodalannya.
Di hilir nanti, pihaknya mencoba lakukan pendampingan agar petani bisa belajar cara bertani dan memupuk yang benar sehingga hasilnya bisa meningkat.
Dan setelah panen, pihak Bulog akan menampung hasil panen para petani. diahir, para petani akan mendapatkan asuransi pada bidangnya di DPR RI,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Tapsel, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, mengakui di Kecamatan Arse, masih sangat perlu disentuh pembangun. Bahkan, dia mengaku, selain 15 kecamatan di Tapsel, Arse masuk dalam skala prioritas dalam program pembangunan.
Dan dengan adanya anggota dewan baik dari daerah, provinsi, maupun pusat yang mewakili masyarakat dapat mempercepat akselerasi pembangunan Tapsel,” ungkapnya.
Sedangkan, Ketua DPRD Tapsel, Husin Sogot Simatupang, memaparkan, jika dibanding dengan kecamatan lain yang ada di Tapsel, Arse mendapatkan porsi lebih banyak di bidang pembangunan.
Sebagai contoh, jika dibanding dengan Kecamatan Saipar Dolok Hole, baik dari segi luas wilayah dan kepadatan penduduk tentu tidak sama dengan Arse. Namun dari segi anggarannya relatif sama.
“Sudah banyak jalan-jalan usaha tani di Arse yang dibuka. Tentu ini menjadi tanggungjawab kita semua, khususnya masyarakat Kecamatan Arse, minimal merawat dan memeliharanya.
Tentu, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, Bupati nanti akan memikirkan supaya bagaimana jalan-jalan, irigasi, sekolah, dan puskesmas dapat dilanjutkan pembangunannya di masa-masa yang akan datang,” cetus Sogot.
Kegiatan reses itu turut dirangkai dengan pembagian sembako secara simbolis ke masyarakat Arse. Turut hadir, mantan Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu, anggota DPRD Provinsi Sumut, Syamsul Qamar, Kadis PMPTSP Sofyan Adil Siregar, Camat Arse Sarifuddin Perwira, Ketua MUI Kecamatan Arse, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (Rong)