SD Negeri 060901 Medan Ikut GPBLHS Tingkat Nasional 

  • Bagikan
Dr. Tiurmaida Situmeang, S.Pd.,M.Pd. Kepala Sekolah SD Negeri 060901 Medan menujukkan kegiatan GPBLHS kepada Wati Sihombing, S.Pd. (pengawas) belum lama ini. beritasore/Marzili
Dr. Tiurmaida Situmeang, S.Pd.,M.Pd. Kepala Sekolah SD Negeri 060901 Medan menujukkan kegiatan GPBLHS kepada Wati Sihombing, S.Pd. (pengawas) belum lama ini. beritasore/Marzili

MEDAN ( Berita ) :  Setelah berturut-turut mendapatkan Sertifikat Adiwiyata tingkat kota Medan dan Piagam Penghargaan Adiwiyata tingkat Propinsi Sumatera Utara.

SD Negeri 060901 Jalan Mongonsidi No. 65 Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia berencana mengikuti Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) untuk tingkat nasional.

Dr. Tiurmaida Situmeang, S.Pd.,M.Pd. Kepala Sekolah SD Negeri 060901 Jalan Mongonsidi Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia mengatakan, akan berusaha mendapatkan Piagam Nasional Adiwiyata pada tahun ini. Minggu (14/03/21) saat ditemui di rumahnya.

Doktor Pendidikan Dasar ini mengatakan, Tujuan mengikuti agar dapat meraih penghargaan Adiwiyata Nasional selanjutnya ke jenjang Mandiri.

Jika sudah mendapatkan piagam Adiwiyata Mandiri. “Maka akan terus membina sekolah-sekolah lainnya dalam Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah” ujarnya,  yang akan melakukan ujian terbuka S3 (Promosi Doktor) bulan ini.

Menurutnya, Kepedulian lingkungan hidup itu pastinya akan sesuai dengan program Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Wakil Walikota Medan Aulia Rahman.

“Apalagi kita tahu saat ini Pemko Medan lebih fokus terhadap kepedulian lingkungan di seluruh kota Medan” ujarnya.

Lanjutnya, Untuk mendukung kinerja pemko Medan akan lebih baik lagi dimulai dari anak-anak peserta didik.

‘Karena peserta didik adalah merupakan agen pendidikan kepedulian lingkungan. Mereka mendapat arahan dan bimbingan dari para gurunya selanjutnya di rumah para peserta didik mengawali peduli terhadap lingkungan rumah dan tempat tinggalnya’ terangnya.

Dijelaskannya, Kenapa kita katakan para peserta didik merupakan agen kepedulian lingkungan. “Pada umumnya para peserta didik lebih banyak mendengarkan masukan para guru, apalagi masukkan itu kepedulian lingkungan agar terhindar dari hal-hal yang merusak lingkungan” ungkapnya.

Dikatakannya, para guru selain mengajarkan pendidikan untuk peningkatan ilmu sekolah. Juga mengajarkan ilmu kepedulian lingkungan termasuk membuang sampah tidak sembarangan dengan cara membuang sampah pada tempatnya.

“Dalam hal ini ada Sampah organik (degradable) Sampah organik adalah jenis sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Bisa diolah dengan cara daur jadi pupuk.

Ada sampah anorganik (undegradable), Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

Dan ada lagi Sampah B3 adalah sampah bahan berbahaya dan beracun. Contoh sampah beracun ialah seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain” urainya.

Diutarakannya, para siswa selama belum pendemi sudah melakukan apa yang diberitahu guru, contoh membuang sampah pada tempatnya.

Di SD. Negeri 060901 Jl. Mongonsidi No. 65 sudah tersedia tempat sampah terdiri dari 3 jenis tempat tong sampah yakni, sampah organik, sampah non organik dan sampah beracun.

Di samping masalah sampah beliau juga mengatakan bahwa di sekolah ini juga sudah menerapkan penghematan energi listrik dan air.

Salah satu upaya yg dilakukan adalah menggunakan listrik seperlunya dan menggunakan bola lampu dan alat listrik yang hemat. ‘Air tidak dibiarkan mengalir terus jika tidak dipakai.

Membuat lubang resapan air di beberapa titik yang dapat meminimalisir banjir jika hujan turun deras’ tuturnya.

Dijelaskannya, Piagam Penghargaan atau Sertifikasi Adiwiyata (Sekolah Yang Peduli Berbudaya Lingkungan Tingkat Sekolah Dasar) sudah pernah didapat oleh SD Negeri 060901 Jalan Mongonsidi Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia.

“Adapun yang didapat penghargaan dan serifikasi Adiwiyata baik tingkat kota Medan dan Propinsi Sumatera Utara.

“Sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Medan Tahun 2018, Diberikan pada 3 Maret 2019 ditandatangai Dzulmi Eldim.

Kemudian mendapatkan Adiwiyata tingkat Propinsi Sumatera Utara pada 30 Desember 2019. Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No : 188.44/869/KPTS/2019. Yang langsung ditandatangani gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi” ungkapnya. (MZ)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *