TAPSEL (Berita) : Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt MM, memimpin rapat koordinasi bersama OPD, Camat, Kepala Desa beserta perangkatnya, tentang percepatan penyaluran dan pelaksanaan dana desa (DD), bantuan langsung tunai (BLT) dan posko penanganan Covid-19 di desa tahun 2021, di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati Tapsel, Sipirok,Rabu (4/8).
Dalam arahannya, Bupati minta agar para pelayan publik di desa dapat terdahulu memusyawarahkan secara benar terkait program apa yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan sehingga seluruh program bermanfaat kepada masyarakat.
Selain itu, Bupati juga menyarankan, agar di sektor penguatan ekonomi dan pertanian lebih diprioritaskan, sebab, menurutnya, sektor penguatan ekonomi memiliki peran krusial dalam bidang pertanian, sehingga program yang dilaksanakan juga harusnya sejalan dengan Pemkab Tapsel.
” Saya harap, kiranya para perangkat desa bisa bersinergi dan miliki kesamaan pandangan dengan Pemkab Tapsel, agar nantinya program prioritas bisa berjalan selaras,” ujar Bupati.
Sementara, Kadis PMD Tapsel, Muhammad Yusuf, mengatakan, Rakor tersebut, selain membahas percepatan penyaluran dan pelaksanaan DD, kegiatan itu juga diadakan dalam rangka diskusi terkait penyempurnaan penganggaran sebesar 8 persen untuk penanggulangan Covid-19.
Dia menjabarkan, untuk Kabupaten Tapsel sendiri, DD yang sudah dicairkan sebanyak 210 desa dan satu desa yakni, Sorimanaon belum cair lantaran tersandung masalah, “Jadi, Desa Sorimanaon itu dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) itu belum bisa dicairkan,” jelasnya.
Sedangkan untuk bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari DD, ucapnya, sudah masuk rekening desa hingga bulan kelima (Mei).
Karena ketentuan saat ini BLT DD itu bisa diajukan selama tiga bulan, maka kini pihaknya telah mengajukan ke KPPN untuk bulan keenam, ketujuh, dan sekaligus kedelapan.
Sedang untuk ADD, itu sudah diajukan ke BPKPAD dan telah disalurkan sebanyak 92 desa.
Sementara, desa yang memiliki posko Covid-19, ada 218 desa dan yang belum miliki ada 8.
Untuk desa yang memiliki rumah isolasi mandiri ada 202 desa dan yang belum miliki 24.
Dari 202 desa yang miliki rumah isolasi Covid-19 itu, nyatanya yang memiliki perlengkapan tempat tidur hanya 164 dan yang belum 62 desa
Kemudian, yang miliki sarana penerangan untuk rumah isolasi mandiri Covid-19, itu sebanyak 179 desa dan kelurahan, yang belum memiliki 47 desa dan kelurahan.
Yang memiliki sarana kamar mandi di rumah isolasi mandiri Covid-19, itu ada sebanyak 156 desa dan kelurahan, dan yang belum memiliki 70 desa.
“Sampai hari ini kita juga telah selesaikan tahapan indeks desa membangun (IDM) di seluruh desa kita, yang mana hasilnya sampai hari ini IDM kita masih memiliki 4 desa yang sangat tertinggal yakni 3 di Aek Bilah dan 1 di Saipar Dolok Hole.
Lalu, ada 37 desa tertinggal, 146 desa berkembang, dan 14 desa maju,” tandasnya. (Rong)