Ruang Pinere Penuh, Oksigen RSUD Aceh Tamiang Menipis

  • Bagikan
Ruang  Muda Sedia Penyakit Dalam dijadikan ruang perawatan pasien COVID-19.beritasore/ist
Ruang  Muda Sedia Penyakit Dalam dijadikan ruang perawatan pasien COVID-19.beritasore/ist

KUALASIMPANG (Berita) : Satgas Penanganan Covid-19 Aceh Tamiang mengimbau masyarakat meningkatkan imun dan disiplin protokol kesehatan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang lonjakan virus asal Cina ini.

Kekhawatiran ini muncul setelah 30 Ruang Pinere RSUD Aceh Tamiang tidak cukup menampung lonjakan pasien yang terjadi sejak lima hari terakhir.

Sementara menurut data dihimpun Berita di RSUD Aceh Tamiang Ruang Pinere untuk penanganan pasien COVID-19 hanya tersedia 30 kamar.

“Ruang Pinere kita hanya 30 kamar, sementara sejak kemarin ada penambahan delapan pasien yang harus ditangani sesuai protokol kesehatan,” kata Direktur RSUD Aceh Tamiang, Andika Putra, Rabu (11/8).

Menurut Andika saat ini pihaknya telah menambahkan delapan ruang perawatan pasien COVID-19 dan sesegera mungkin menyiapkan kamar tambahan yang nantinya secara keseluruhan mampu menampung 44 pasien.

“Nantinya satu kamar direncanakan ada yang bisa menampung dua orang pasien,” lanjut Andika.

Sementara Ketua Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan COVID-19 Aceh Tamiang, Agusliayana Devita mengungkapkan persoalan bukan hanya pada kapasitas ruangan yang sudah overload.

Menurutnya stok oksigen di RSUD Aceh Tamiang juga sudah terbatas dan dikhawatirkan tidak mencukupi bila terjadi lonjakan kenaikan pasien terpapar COVID-19.

“Info dari Direktur RSUD Aceh Tamiang, pasokan oksigen kita terbatas,” sebut Devi, Rabu (11/8) malam.

Untuk itu Devi berharap masyarakat meningkatkan imun dan disiplin protokol kesehatan sebagai antisipasi terjadinya gelombang lonjakan virus ini.

“Hari ini kapasitas Ruang Pinere sudah overload dan terbatas, RSUD kita cuma satu, stok oksigen juga menipis.  Bila terjadi lonjakan pasien, maka pelayanan RSUD akan kewalahan dan tidak maksimal,” sebutnya serius.

Devi mengungkapkan kondisi ini diperparah kebijakan rumah sakit rujukan di daerah lain yang juga sudah overload, sehingga tidak mampu menampung pasien dari Aceh Tamiang.

“Harapannya kepada masyarakat Aceh Tamiang untuk bersama membantu Satgas dalam penanganan Covid-19. Kalau semua masyarakat tingkat imunnya tinggi dan bisa menjaga disiplin kesehatannya, setidaknya bila terpapar tidak harus dirawat di RSUD, cukup dengam isolasi mandiri di rumah saja,” sebut Devi. (Hen)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *