Malaysia Segera Buka Perbatasan Untuk Wisman Tanpa Karantina

  • Bagikan
Teks foto Berita Sore/laswie wakid Konjen Malaysia di Medan Aiyub Omar (atas) dan bawah Konsul Pelancongan Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa pada acara penyerahan hadiah Miss SHOPhia Virtual Hunt 2021 di Rooftop Rumah Makan Rasa Bunda kemarin.
Teks foto Berita Sore/laswie wakid Konjen Malaysia di Medan Aiyub Omar (atas) dan bawah Konsul Pelancongan Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa pada acara penyerahan hadiah Miss SHOPhia Virtual Hunt 2021 di Rooftop Rumah Makan Rasa Bunda kemarin.

 

 

MEDAN (Berita): Tahun 2022 Malaysia terus bergerak aktif dalam mempromosikan pariwisata pasca pandemi Covid-19 dan segera akan membuka perbatasannya untuk kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) tanpa perlu ada karantina yang sudah dimulai dari Langkawi.

Konsul Pelancongan Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa mengatakan hal itu Sabtu (29/1). Hal ini pun diutarakannya pada acara penyerahan hadiah Miss SHOPhia Virtual Hunt 2021 yang digelar Tourism Malaysia di Rooftop Rumah Makan Rasa Bunda Kamis (27/1). Hadir pada acara itu Konsul Jenderal Malaysia di Medan Aiyub Omar.

Hishamuddin menyebut bahwa SOP Langkawi International Travel Bubble (LITB) telah sukses dirancang dan dijalankan. Berdasarkan data yang kami terima, katanya, sejak 17 November 2021 sehingga 27 Januari ini, Langkawi telah menerima kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara sebanyak 3.415 pelancong mancanegara dari 94 negara. Namun promosi Langkawi untuk market Sumatera ini akan terbentur dengan peraturan karantina di Indonesia.

“Kami berharap akan ada peraturan yang terbaik dari pemerintah, sehingga kedua pemerintah menyepakati kemudahan-kemudahan baru yang lebih baik buat kita semua, untuk membangkitkan perekonomian negara melalui industri pelancongan ini,” ujar Hishamuddin.

Malaysia telah memulai kembali pariwisata internasional di Langkawi sejak 15 November 2021 di bawah inisiatif gelembung perjalanan internasional sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk menghidupkan kembali ekonomi pulau yang porak-poranda akibat pandemi Covid-19 dan penutupan perbatasan secara bersamaan. Langkawi International Travel Bubble (LITB) memiliki kelonggaran syarat, tanpa karantina, namun harus berada di Pulau tersebut selama 3 – 7 hari.

“Kami mohon karantina dilonggarkan apalagi bila Wisman tersebut sudah disuntik vaksin ketiga atau booster,” ungkap Hishamuddin.
Konsul Jenderal Malaysia di Medan Aiyub Omar mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah memberi dampak yang signifikan terhadap industri pariwisata Malaysia yang mengalami penurunan angka pemasukan wisatawan mancangera (Wisman) ke Malaysia dengan begitu drastis.

Berdasarkan data yang diterima dari bagian statistik Tourism Malaysia, jumlah wisman yang berkunjung ke Malaysia pada tahun 2021 sebanyak 73.309 orang, menurun -98,3 persen dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 4,3 juta orang periode Januari-September. Malaysia menerima 6,059 kunjungan wisman dari Indonesia, turun -99,1 persen dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 710.118 orang.

Total pendapatan sektor pariwisata periode Januari-September 2021 sebesar 122,88 juta ringgit, turun -99% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Kedatangan wisatawan asing ke Malaysia selama penutupan perbatasan adalah dari kategori berikut, dengan persetujuan khusus dari Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Malaysia (JIM), yaitu:

1. Gerakan esensial (essential movements),
2. Menjalani pemeriksaan kesehatan (medical tourism),
3. Mahasiswa asing yang melanjutkan studi di Malaysia,
4. Pengusaha asing yang memiliki investasi di Malaysia, dan
5. Warga Negara Asing yang berkawin dengan Warga Negara Malaysia
6. Langkawi International Travel Bubble (LITB)

Ia menambahkan walaupun situasi saat ini dilihat sebagai suatu tantangan, kondisi ini sebenarnya memberi peluang bagi Malaysia berpikir dengan lebih kritis untuk mencari pendekatan baru dalam aspek pariwisata dengan produk-produk pelancongan yang lebih unik, seperti produk-produk wisata ekotourism.

Omar berharap pandemi ini tidak menjadi alasan untuk berlengah dan tidak berbuat apa-apa yang mendatangkan hasil. “Apresiasi kami kepada ASITA dan ASPII dan wartawan yang selalu memberikan dukungan kepada Konsulat Jenderal Malaysia dan Tourism Malaysia di Medan,” ungkap Omar. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *