MEDAN (Berita): Pemerintah Malaysia melalui Yayasan Restu mulai memproduksi Al-Qur’an terbesar di dunia setelah Madinah yang telah diresmikan pada Juni 2017.
Tourism Malaysia mengajak 14 orang terdiri dari 7 media dan 7 travel agent dalam rangka Fam Trip diikuti tujuh wartawan dan tujuh travel agent Medan pada 6-11 September 2022 bertema “Exciting Vacation in Malaysia – Nature to City Experience” untuk berkunjung ke Nasyrul Quran, percetakan Alquran terbesar kedua di Putrajaya, Malaysia Sabtu (10/9/2022).
Umar, Marketing Nasyrul Quran di Putrajaya Sabtu (10/9/2022) mengatakan komplek Nasyrul Quran mulai diproses sejak tahun 1991. Setelah melalui berbagai proses, akhirnya percetakan Alquran itu mulai beroperasi pada Juni 2017.
Komplek Nasyrul Quran yang berada di 14811, Jalan P14J, Presint 14,62675 Putrajaya, Malaysia itu kini dinobatkan sebagai produksi Al-Qur’an terbesar di dunia setelah Madinah. Harga paling mahal 35.000 RM atau sekira Rp119 Juta.
Saat itu Umar didampingi Suraya Hani Muhamad, Pegawai Pelancongan Tertinggi (Senior Tourism Officer) Tourism Malaysia Putrajaya dan Marketing Executive Tourism Malaysia Medan Natasya Andriani.
Umar menambahkan pada 2010, Nasyrul Qur’an mencetak pertama di Malaysia. 25 Qur’an yang dicetak lengkap menggunakan terjemahan antara lain dalam bahasa Malaysia, Inggris, Melayu. “Ini uji coba dan jumlah yang dicetak terus bertambah,” katanya.
Saat ini, jelas Umar, Qur’an yang dicetak mencapai 13.000 per hari atau sekira 1 juta per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 30 persen diwakafkan ke negara -negara yang mayoritas Islam seperti ke Banglades dan Kazakhstan.”Kini Putrajaya sebagai tempat penyebaran quran ,” ungkapnya.
Nasyrul Quran adalah pusat produksi Quran terbesar kedua di dunia telah mulai beroperasi di Malaysia. Kompleks Nasyrul Quran di Precinct 14 adalah yang terbesar kedua setelah Kompleks Raja Fahd di Madinah.
Pengoperasian kompleks Nasyrul Quran akan dapat memenuhi kebutuhan salinan Al-Qur’an domestik dan global karena populasi Muslim diperkirakan akan mencapai tiga miliar dari total sembilan miliar dunia pada tahun 2050.
Nasyrul Quran bisa berperan dengan mewariskan kitab suci kepada yang membutuhkan. Ditargetkan untuk mencetak satu juta eksemplar Al-Qur’an setiap tahun, dengan 70 persen untuk penggunaan dalam negeri sementara sisanya atau 30 persen dapat disumbangkan ke negara lain yang membutuhkannya.
Kompleks ini juga memiliki galeri pameran, ruang pelatihan keterampilan, ruang pertemuan, surau, kafetaria, galeri melihat proses pencetakan, dan kantor administrasi dan manajemen.
Malaysia juga ingin berkontribusi pada upaya itu melalui jilid-jilid Qurannya sendiri.
Departemen Arsitektur Islam dan Desain Interior Restu Research didirikan pada tahun 2002 untuk memperkenalkan gaya arsitektur dan desain interior Islami yang kreatif dan tradisional di Malaysia. Karyanya menggabungkan sebagian besar kaligrafi dan iluminasi Islam.
Umar menyebut mereka juga menerima produksi Qur’an dari negara lain seperti Iran, Irak dan Madinah. Bahkan juga ada kaligrafi penulisan isi Al-Qur’an dengan tinta dan pena zaman dulu seperti pena bulu landak.
Selain itu, desainer dan kaligrafi mereka juga membuat motif nuansa Islam seperti pilar masjid yang dituangkan ke dalam ubin.
“Biasanya pembeli ubin untuk lantai dan dinding masjid atau buat di rumah mereka,” jelas Umar.
Paling banyak yang berkunjung ke sini masyarakat lokal dan sedikit dari luar negeri seperti dari Indonesia, Kamboja, Thailand dan Singapura. (wie)