JAKARTA (Berita): Hari ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael R Pompeo meluncurkan prakarsa Kerjasama Kesehatan AS – ASEAN. Prakarsa ini mencakup kerjasama yang sudah dan sedang berlangsung dengan ASEAN dalam bidang kesehatan masyarakat sekaligus meletakkan dasar untuk kemitraan jangka panjang, bantuan yang ditargetkan, serta pembaharuan fokus untuk sumber daya kami yang paling mendasar yaitu kesehatan dan kesejahteraan dari gabungan satu miliar penduduk kita.
Siaran pers dari Kedutaan Besar (Kedubes) AS yang diterima Selasa (28/4) menyebutkan selama lebih dari 20 tahun ini, Amerika Serikat telah menginvestasikan lebih dari 3,5 miliar dolar AS untuk tujuan kesehatan bersama melalui kolaborasi dengan negara-negara ASEAN, yang merepresentasikan tingkat kerjasama historis yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan.
Pendanaan ini menjadi dasar untuk kesehatan masyarakat yang kuat di seluruh kawasan dan menjadi landasan kerjasama kami untuk terus bergerak maju. Bantuan kami untuk ASEAN terus berlanjut untuk merespon kebutuhan kawasan, seperti pendanaaan darurat sebesar 35,5 juta dolar hingga tanggal 22 April, bagi negara anggota ASEAN guna melawan COVID-19.
Bersama juga mengadakan riset kesehatan, memperkuat kapasitas kesehatan di seluruh kawasan dan bekerja untuk mengembangkan sumber daya manusia generasi mendatang.
Penelitian: Pengetahuan ilmiah adalah dasar untuk memahami dan mendiagnosis penyakit, serta pengembangan terapi baru. Penelitian bersama di kawasan ASEAN meliputi lebih dari 1.000 proyek penelitian selama sepuluh tahun terakhir, termasuk lebih dari 300 proyek penelitian aktif berkolaborasi antara anggota ASEAN dengan lebih dari 20 lembaga di US National Institutes of Health.
Juga lebih dari 30 juta dolar pendanaan penelitian langsung selama sepuluh tahun terakhir untuk universitas dan lembaga-lembaga penelitian milik pemerintah; dukungan untuk uji coba pencegahan HIV, uji coba mikrobisida, uji klinis AIDS, epidemiologi tuberkulosis, serta uji klinis penyakit menular.
Kapasitas Sistem Kesehatan: Sistem kesehatan yang kuat sangat penting untuk mendukung warga yang bersemangat dan sehat, serta mengatasi risiko dan ancaman kesehatan yang muncul. Mengontrol epidemi HIV/AIDS. Lebih dari 150.000 pasien saat ini menggunakan terapi antiretroviral atas upaya bersama antara Amerika Serikat dan negara-negara ASEAN.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) dan Pusat Operasi Pencegahan dan Deteksi Penyakit Global memantau serta melaporkan wabah dan risiko mereka kepada komunitas di seluruh dunia, termasuk 44 wabah penyakit menular di seluruh ASEAN dari 2014-2019, mengurangi risiko penyebaran lebih lanjut. (Wie)