Destinasi Sampuraga ‘Manyomak’

  • Bagikan
Lokasi lama kolam Sampuraga 'manyomak', dengan bangunan tak terawat. beritasore/Irham Hagabean Nasution

TERNYATA, renovasi objek wisata Sampuraga di Desa Sirambas, Kec. Panyabungan Barat, Kab. Mandailing Natal, tak mampu menggerakkan destinasi wisata dalam tataran maksimal.

Peninjauan beritasore.co.id di lokasi, Kamis (10/11), pengelolaan objek wisata bermuatan legenda rakyat anak durhaka dengan panorama alam nan indah, malah terlihat terabaikan.

Begitu masuk ke lokasi destinasi, kita seperti disambut dengan hamparan semak tak terurus. ‘Manyomak’.

Lokasi yang sebelummya ramai dikunjungi dikenal kolam Sampuraga, seperti lokasi tak bertuan.

Tak hanya dibiarkan semak, bangunan ini juga seperti tak terawat, padahal sudah direnovasi sebagai objek wisata lebih repsentatif menggunakan anggaran tidak sedikit. Adakah ini karena salah urus?

“Ketika tiga tahun lalu saya ke objek wisata Sampuraga, lokasi ini sasaran pertama didatangi. Malah, jadi objek foto paling diburu.

Sekarang malah seperti terlantar,” ujar Abdul Mutholib, warga Medan yang berkunjung ke lokasi wisata, kemarin.

Benar, renovasi objek wisata Sampuraga memang lebih menjanjikan, dengan sarana jalan yang sangat mendukung.

Kawah air panas jadi sasaran utama. Tak heran, kalau tingkat kunjungan wisata meningkat paska renovasi.

Kawah air panas Sampuraga kini ditata dengan pembatas yang lebih menarik, dengan menghamparkan aneka batu menjadi artistik.

Destinasi Sampuraga menawarkan panorama indah dengan terapi batu pinggir sungai jernih. beritasore/Irham Hagabean Nasution

Bahkan, keberadaan terapi batu di pinggir sungai jernih, malah makin menarik, dengan suara gemerisik terdengar dari air mengalir.

Namun, fasilitas yang ada saat ini, justru tak bisa dimaksimalkan.

Tidak bisa, atau tak mau? Yang pasti, begitu menuju ke lokasi kawah air panas Sampuraga, bangunan terlihat tak terurus

Bangunan sebelah kanan menuju kawah air panas Sampuraga, memprihatinkan. Sebagian atapnya hilang entah ke mana. beritasore/Irham Hagabean Nasution

Bangunan sebelah kanan menuju kawah air panas, bangunan ada setelah renovasi, justru memprihatinkan. Sebagian atapnya ‘cicing’ entah ke mana. Bagaimana bisa terjadi ?

Warga Sirambas yang mengutip parkir kendaraan di lokasi wisata Sampuraga, mengakui, pengutipan bukan atas nama desa atau atas nama Pemkab. Ini atas nama pribadi.

“Tarif parkir terserah, pemilik sepedamotor ada yang bayar Rp 2 ribu, terserah.

Mobil juga begitu. Yang pasti kami menjaga keamanan kendaraan para pengunjung. Sedangkan tarif masuk Rp 5 ribu,” katanya.

Ketika dikonfirmasi, Camat Panyabungan Barat Raja Hidayat Lubis mengungkapkan, belum ada kontribusi dan retribusi kepada Pemkab Madina. Kenapa ? ***Irham Hagabean Nasution *** (Bersambung: Wisata Sampuraga Salah Urus).

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *