JAKARTA (Berita): Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto yakin Ongkos Naik Haji (ONH) akan turun dari yang diusulkan Kementerian Agama Rp. 69 juta. Kepada seluruh calon jamaah haji yang akan berangkat tahun 2023 Yandry minta tidak perlu terlalu risau ataupun galau, karena Komisi VIII (yang membidangi masalah Haji) bersama pemerintah akan membahas secara detail.
“Insya Allah hasilnya kemungkinan besar tetap akan dibawah 69 juta,”ujar Yandry kepada wartawan di Jakarta Selasa (24/1).
Menurut Pimpinan MPR dari Fraksi PAN itu, seberapa turun pastinya akan diputuskan di tingkat Panja (Panitia Kerja) dan akan dibawa ke rapat kerja Komisi VIII bersama pemerintah.
Yandry mita kepada Kementerian Agama, termasuk nanti Panja secara bersungguh-sungguh untuk ‘memelototi’ semua item yang menyangkut besaran ongkos haji.
“Seperti apa benar tiket pesawat itu 33 juta, apa masih bisa ditekan turun, ya menurut saya sih harusnya bisa. Kemudian hotel catering dan lain sebagainya,”katanya.
Soal ongkos haji Yandry yang sudah menjadi Pimpinan MPR menyatakan, banyak sekali pertanyaan dari masyarakat terhadap usul dari Kementerian Agama, beban yang di berikan kepada jamaah itu sebesar Rp. 69 juta.
“Dari semua aspirasi yang masuk terlalu berat bagi jamaah. Oleh karena itu kita berharap jamaah tenang, publik tenang. Kami pastikan baru usul belum final,”ungkapnya.
Dalam waktu dekat Yandry yang juga masih bagian dari Komisi VIII, bagian dari Panja Haji, itu akan membahas secara detail dan transparan, sehingga kita berharap jamaah haji tidak terlalu berat bebannya.
“Kita juga harus berhitung, supaya uang Haji atau uang yang dikelola oleh BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) itu tetap sehat, untuk keberlangsungan pelaksanaan ibadah haji, di masa-masa yang akan datang,”tambahnya.
Menurut Yandry, kalau misalkan terlalu besar juga, nilai manfaat yang dipakai untuk jamaah haji tahun ini, maka kemungkinan akan mengganggu kesinambungan pelaksanaan ibadah haji di masa-masa yang akan datang.
Politisi Fraksi PAN itu mengingatkan juga tentang beredarnya pemberitaan, kenapa Indonesia menaikkan ongkos haji, sementara Saudi menurunkan 30%. Hal itu menurut dia perlu diluruskan agar tidak terjadi kegaduhan.
“Yang diturunkan oleh Arab Saudi itu adalah masya’ir. Masyair adalah layanan transportasi dan akomodasi jemaah dari Makkah ke Arafah.
Jadi jangan sampai masyarakat di provokasi, seolah-olah Saudi menurunkan semua harga. Ini yang penting diluruskan karena ini sangat viral dan banyak sekali konfirmasi kepada saya, bahwa apakah benar Saudi menurunkan angka 30% terhadap semua komponen haji, jawabannya tidak, yang diturunkan itu hanya masya’ir,”ungkapnya lagi.
Pimpinan MPR itu mengatakan,
dalam waktu dekat Panja Haji DPR akan ke Saudi awal bulan Februari untuk memastikan perhotelan, catering dan sebagainya.
“Setelah kembali dari sana kita akan memastikan berapa yang layak untuk dibebankan kepada jama’ah dan berapa nilai manfaat yang akan di gunakan untuk masalah ibadah haji tahun ini,”kata Yandry.(rms)