JAKARTA (Berita) : Anggota Komisi VII DPR Rudi Hartono Bangun, S.E., M.A.P., menyoroti kelangkaan Minyakita di pasaran saat ini.
Rudi meminta pemerintah untuk bisa memastikan bahwa seluruh industri perkebunan sawit, baik milik negara maupun swasta tidak dalam kondisi defisit buah sawit sebagai bahan utama untuk minyak goreng.
Menurutnya, ini penting dipastikan agar persoalan kelangkaan Minyakita dipasaran bisa terurai ketika problem utamanya terselesaikan (hulu).
“Harus dilihat sisi hulu dan hilir industri sawit dan Crude Palm Oil (CPO) penghasil minyak goreng ini.
Sisi hulunya adalah sektor perkebunan negara dan swasta. Apakah ada kelangkaan buah sawit sehingga bahan baku CPO untuk minyak goreng (migor) jadi sedikit dan langka sehingga barang naik dan mahal,” kata Rudi Hartono Bangun dalam relisnya yang diterima di Jakarta, Senin (6/2/23).
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatra Utara III ini menekankan agar pemerintah melakukan pengecekan secara komprehensif terhadap operasional industri perkebunan sawit dan industri minyak goreng yang memproduksi bahan baku minyak goreng.
“Di sisi hilir juga harus di cek and ricek perusahaan dan pabrik-pabrik CPO dan pengusaha minyak goreng ,” tegas politikus Nasdem itu.
Dibalik langkanya Minyakita, wakil rakyat yang rutin menggelar pertemuan dengan para petani di dapilnya ini menduga, tak tertutup kemungkinan sebagian CPO mentah yang harusnya diproduksi jadi minyak goreng untuk kebutuhan dalam negeri, bisa jadi barang tersebut di ekspor semuanya oleh para pelaku usaha industri minyak goreng.
“Apakah memang barang di depo atau tangki langka dan sedikit sehingga produksi CPO untuk dijadikan minyak goreng juga sedikit atau CPO bahan baku minyak goreng tersebut di ekspor lagi seperti kasus awal dulu,” tukas Rudi Hartono Bangun. (aya)