BANDUNG (Berita): Bio Farma, induk holding BUMN Farmasi berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Iwan Setiawan, Head of Corporate Communications PT Bio Farma (Persero) dalam siaran persnya diterima Sabtu (25/2) mengatakan Bio Farma terus berkomitmen untuk sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SGDs).
Dimana salah satu agenda terbesarnya itu adalah Leave No One Behinf yang memiliki tujuan untuk memberantas kemiskinan dalam segala bentuknya, mengakhiri diskriminasi dan pengucilan.
Jugaengurangi ketidaksetaraan dan kerentanan yang membuat orang tertinggal dan merusak potensi individu dan kemanusiaan secara keseluruhan.
Pengembangan program Empowerment dengan melakukan pembinaan terhadap komunitas penyandang disabilitas sejak tahun 2018, merupakan langkah kecil yang dilakukan oleh Bio Farma untuk mendukung tujuan tersebut.
Saat ini, Bio Farma memiliki tiga kelompok binaan yaitu Planet Kreatif disabilitas dengan 30 anggota, Kreatif Disabilitas Production sebanyak 10 anggota,dan Cemara sebanyak 5 anggota.
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan bahwa dengan mendapatkan pembinaan, penyandang disabilitas akan mendapat tambahan pengetahuan serta keahlian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara mandiri.
”Kita melihat kelompok penyandang disabilitas ini memiliki semangat yang tinggi untuk maju, mereka ingin membuktikan jika kondisi mereka tidak menjadi halangan belajar hal baru untuk berkembang,” ujar Honesti.
Kepada Divisi TJSL Bio Farma, Tjut Vina menyampaikan bahwa Bio Farma memberikan pendampingan dari awal.
“Kami memberikan pembinaan dari setiap aspek mulai dari memberikan fasilitas, memberikan pengetahuan, dan pendampingan untuk pemasaran,” katanya.
Karena mereka memulai membuat produk itu dari nol. “Jadi kita mendampingi mereka dari awal sampai memasarkan produknya kita bantu.
Sehingga kedepannya mereka dapat memproduksi dan memasarkan produknya secara mandiri,” jelas Tjut.
Bio Farma berkolaborasi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Cicendo Bandung untuk melakukan pembinaan dengan penyediaan fasilitas tempat kepada penyandang disabilitas.
“Hal ini juga bermanfaat untuk menarik minat siswa dari SLB Cicendo untuk mengikuti kegiatan pembinaan, sudah ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan pembinaan yang dilakukan Bio Farma,” jelasnya.
Produk yang dihasilkan dari tiga kelompok penyandang disabilitas binaan Bio Farma, di antaranya produk-produk dengan berbahan dasar bambu seperti mug, gantungan kunci, produk dari hasil menjahit seperti jas lab, dan juga produk daur ulang kertas yang salah satunya yang diolah menjadi amplop map.
Tidak hanya dengan SLB Cicendo, Bio Farma juga berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat untuk memberikan pendampingan pemasaran terhadap kelompok disabilitas dengan membuka stand salah satunya berlokasi di pusat perbelanjaan perlengkapan furniture yang ternama berasal dari Swedia. Stand tersebut berisi produk-produk dari kelompok penyandang disabilitas termasuk produk dari kelompok binaan Bio Farma.
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan wujud kesadaran Bio Farma sebagai upaya meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungan. Kepedulian Bio Farma terhadap tanggung jawab sosial tidak terlepas pula dari kenyataan bahwa dimensi sosial memberikan pengaruh terhadap setiap aktivitas bisnis.
Dimensi sosial bukan sesuatu yang terpisahkan, melainkan berjalan bersama-sama untuk meningkatkan keberlanjutan proses bisnis perusahaan. (wie)