25 Mahasiswa Terima Beasiswa Ikanas

  • Bagikan

ADA tema baru Ikatan Keluarga Nasution (Ikanas) dohot anak boruna sejak kepengurusan 2021-2025: Sahata Saoloan Satumtum Sapartahian Pagodang Ikanas (seia sekata, menyatu membesarkan Nasution).

Dialah H. Saipullah Nasution, SH, MM, dinakhodai organiasasi dipertautkan darah ini, kemudian membuat gebrakan, selain membuat tema baru, juga merealisasikan 25 beasiswa kepada mahasiswa generasi muda Nasution dohot anak boruna.

Saipullah, Ketua Umum IKANAS dohot anak boruna 2021-2025, ketua umum kelima sebagai ketua terpilih munas Ikanas Januari 2021. Organisasi ini diharap mampu memberi kemaslahatan.

“Ikanas,  organisasi dibentuk dari konsep ikatan darah dalihan natolu Nasution, adalah salah satu dibentuk keturunan Nasution yaitu Ompungta Sibaroar,” ujar H. Saipullah Nasution, SH, MM kepada waspada.id dan beritasore.co.id melalui sambungan telepon seluler dari Jakarta, Selasa (2/5).

Dikatakan, Ikanas tetap eksis, tetap ada, karena organisasi ini dibentuk dari hubungan darah yang sangat kuat dari Nasution. Namun, dari dulu, lanjut dia, organisasi ini bermacam-macam karena kurang terkendali.

“Karenanya, pada 1993, delapan pendekar Nasution yang ada di rantau untuk bersepakat membentuk atau menyatukan, bukan saja Nasution, juga termasuk anak boruna,” katanya.

Saipullah Nasution mengungkapkan, sebagai organisasi, menjadikan AD/ART sebagai pedoman menjalankan organisasi seperti disebutkan: di masyarakat Tabsgsel terutama di Mandailing, Ikanas 2001-2025 menjadikan tema Sahata Saoloan Satumtum Sapartahian Pagodang Ikanas.

Ada enam program utama harus dilakukan Ikanas baik itu DPD, DPC, DPP seluruh Indonesia: menyelenggarakan silaturahim, meningkatkan kesejahteraan anggota, menumbuhkembangkan seni budaya Mandailing, melestarikan adat-istiadat Mandailing, menyediakan sarana informasi.

Sedangkan meningkatkan sumber daya manusia menjadi salahsatu prioritas. “Salahsatunya, memberi beasiswa kepada marga Nasution dohot anak boruna yang kurang mampu dalam rangka meneruskan pendidikan,” kata Saipullah Nasution.

Disebutkan, sejak berdiri Ikanas, memang memberikan dan menguatkan SDM marga Nasution dohot anak boruna.

“Alhamdulillah, baru kali inilah baru di kepengurusan saat ini diwujudkan kepada anak-anak kita marga Nasution dohot anak boruna berkuliah di Pulau Jawa atau Sumatera,” katanya.

Ikanas, lanjut dia, belum bisa memberi jumlah yang besar dan menghendel semua kebutuhan mahasiswa. IKANAS dohot anak boruna memberi Rp 500 ribu per bulan kepada 25 mahasiswa untuk enam bulan.

Dari 100 orang  mendaftar untuk mendapat beasiswa Ikanas, dilakukan seleksi dengan beberapa parameter. “Antara lain, prestasi kuliahnya harus baik, marga Nasution, ada rekomendasi dari DPC Ikanas di kabupaten tinggalnya, membuat penyataan menjaga martabat Ikanas, kemampuan ekonominya memerlukan bantuan, dll,” katanya.

Sumber dana diperoleh dari zakat mall warga Ikanas tinggal di Jakarta dan sekitarnya.

“Sebenarnya, kita berharap kalau Ikanas sudah memiliki pengahasilan tetap seperti dari koperasi atau usaha lain yang menghasilkan. Maka, jangkauan dan jumlah penerima beasiswa semakin banyak,” ujarnya.

Diharapkan, beasiswa ini menjadi bantuan untuk meningkatkan SDM sekaligus untuk mewujudkan generasi muda Nasution dohot anak boruna, seperti diharapkan.

“Untuk mewujudkan cita-cita para orangtua kita dan meneruskan keberadaan tokoh Nasution di tingkat nasional maupun internasional ikut memajukan bangsa Indonesia, terutama menyiapkan generasi muda yang tangguh Indonesia negara maju pada 2045. Aamiin Yaa Robb,” ujar H. Saipullah Nasution, SH, MM, Ketua Umum DPP Ikanas.

Sekjen IKANAS Marazuki Nasution, SPt mengungkapkan, program beasiswa Ikanas ini diberikan kepada mahasiswa berasal dari keluarga Nasution dohot anak boruna, kurang mampu, berprestasi dan sedang kuliah di PTN seluruh Indonesia.

“Program diberikan per semester dan akan dievaluasi setelah enam bulan berjalan. Jika bukan hanya marga Nasution bisa juga marga-marga lain yang ada kaitannya dengan Nasution.

Akan diperpanjang dan lanjutkan jika setelah dievaluasi dari sisi prestasi dan kondisi kemampuan ekonomi keluarganya,” ujar Marazuki Nasution. *** Irham Hagabean Nasution ***

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *