Medan (Berita): Pasca-Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) dari PDIP, politik semakin bergerak dinamis.
Terjadi bongkar pasang koalisi dan juga komposisi capres/cawapres yang bakal diusung. Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar-PPP-PAN) yang awalnya solid mulai terpecah. Kenapa ? Karena PPP sudah merapat secara resmi ke PDIP dan memberikan dukungan ke Ganjar sebagai Capres.
Sementara Golkar mulai mencari alternatif koalisi dan paket komposisi capres/cawapres baru. Di sisi lain PAN berada pada posisi Wait and See.
Dinamika di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang berisi Partai Gerindra dan PKB, di permukaan tampak solid, tetapi sejatinya belum ketemu kompromi masalah capres dan cawapres yang diusung.
PKB dan Gerindra mulai sibuk mencari dukungan dari partai lain untuk membentuk koalisi baru sekaligus menawarkan paket capres/cawapres yang bisa disepakati.
Koalisi Perubahan yang berisi Partai oposisi Demokrat dan PKS plus parpol koalisi pemerintah Nasdem yang menyempal dari orbitnya juga punya masalah yang sama dengan koalisi yang sudah terbangun, yaitu belum ada persepsi yang sama mengenai siapa pendamping Capres Anies Baswedan.
Dinamikanya masih stagnan, karena PKS dan Nasdem menginginkan cawapres Anis Baswedan berasal dari NU dari wilayah Jawa Timur, tetapi Partai Demokrat masih getol merekomendasikan AHY untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres, sehingga peluang koalisi ini terpecah sangat rentan terjadi.
Menyikapi dinamika politik yang terjadi saat ini, Forum Aktivis 98 Sumut menghimbau kepada Parpol serta koalisi yang sudah terbentuk maupun yang akan digagas benar-benar memperhatikan aspek keberlanjutan program, kinerja, rekam jejak serta representatif geografis dalam memilih paket capres dan cawapres yang akan bertarung dalam kontestasi pilpres 2024 nantinya.
Success story dan pengalaman para founding persons dan pemimpin nasional seperti Soekarno-Hatta (Jawa-Sumatera) atau Soeharto-Adam Malik (Jawa-Sumatera) bukan saja mampu menjadikan Indonesia mandiri dan berdaulat secara ekonomi politik, tetapi juga disegani oleh dunia internasional. Hal ini di sebabkan kompetensi dan kemampuan komunikasi para tokoh tersebut sangat mumpuni, plus mereka merupakan representatif perwakilan dari dua pulau dan suku mayoritas di Indonesia.
Saat ini, dunia dilanda kondisi yang penuh ketidakpastian. Perang Rusia-Ukraina, krisis pangan, gelombang digitalisasi, serta politik internasional yang mengarah pada multilateral akan berdampak pada situasi politik, ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.
Dibutuhkan paket kepemimpinan nasional yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman, agar bisa meraih jajaran lima besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2045 nanti, tepat 100 tahun Indonesia merdeka.
Paket pemimpin tersebut harus punya pemahaman dan pengalaman tentang ekonomi mikro maupun makro, selain itu familiar dan melek dengan perkembangan IT dan digitalisasi. Selain itu juga punya jaringan dan hubungan yang luas pelakum ekonomi dan politik baik di dalam maupun luar negeri. yang paling penting Tokoh tersebut punya rekam jejak keberhasilan dalam mengemban amanah yang di jabatnya, baik jabatan di Pemerintahan maupun di luar pemerintahan).
Point penting lain yang tak kalah penting, sosok calon Capres/Cawapres tentunya punya legitimasi sosial, indikatornya terlihat dari tingginya perolehan hasil survey dari berbagai macam lembaga yang kredibel.
Mengacu pada kondisi objektif, tantangan dan peluang seperti yang tersebut di atas, maka Forum Aktivis 98 Sumut merekomendasikan Bapak Erick Thohir agar dapat diusung sebagai Capres maupun Cawapres oleh Parpol/Koalisi Parpol dalam pilpres 2024.
Adapun pertimbangan bahwa sosok Erick Thohir merupakan kriteria yang pas untuk dipaketkan sebagai pemimpin nasional nasional sesuai dengan kebutuhan kondisi objektif saat ini adalah sebagai berikut :
1. Erick Thohir berhasil meraih berbagai capaian gemilang selama menjalankan tugas di pemerintahan kabinet Presiden Jokowi
2. Di bawah Erick Thohir, BUMN berhasil meraih laba konsolidasi sebesar Rp 303,7 triliun. (142,4% ) dibanding periode 2021 yang hanya sebesar Rp 125 triliun
3. Aset konsolidasi BUMN juga meningkat cukup signifikan, menjadi Rp 9.567 triliun dari sebelumnya Rp 8.978 triliun
4. Kebijakan Erick Thohir di Kementerian BUMN sangat dirasakan masyarakat, seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR), program kerakyatan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Mekar, Makmur, Sembrani Fund, Merah Putih Fund, Rumah BUMN sampai dengan PaDi BUMN yang semua berjalan sesuai dengan harapan masyarakat banyak.
5. Selain itu Erick Thohir juga berhasil mendatangkan jutaan vaksin dari berbagai negara pada masa awal kehadiran pandemi COVID-19
6. Erick Thohir juga salah satu Mentri yang mampu mengawal program infrastruktur dalam kabinet Presiden Jokowi terutama menyambungkan jalan Tol Sumatera sepanjang 1.064 dari Lampung hingga Aceh
7. yang cukup tinggi berdasarkan hasil survey beberapa lembaga.
8. Dukungan Ormas besar seperti NU, Banser dan akar kaum Nahdiyyin juga cukup besar, dan tentunya kalangan milineal juga cukup memberikan apresiasi terhadap sosok dan kinerja Erik Thohir.
9. Erick Thohir merupakan representatif perwakilan masyarakat Sumatera
10. Kami juga yakin, Selain faktor di atas, tentunya dukungan Parpol terhadap Erick Thohir tentunya akan meningkatkan suara dan kursi Partai pengusung Erick Tohir dari efek ekor jas pilpres 2024.
Medan, Selasa, 9 Mei 2023.
Kordinator Forum Aktivis 98 Sumut : Muhammad Ikhyar Velayati/Bung Kesper
No kontak : 082182794667
Sekretaris Forum Aktivis 98 Sumut : Azrul Anwar, S.Sos : 081375890298
Bendahara Forum Aktivis 98 Sumut : Dedi Handoko, SH,MH ( 081375557777).