JAKARTA (Berita): Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia berharap Mahkamah Konstitusi (MK) menolak usulan penerapan sistem proporsional tertutup yang diajukan sejumlah kader partai politik dan empat perseorangan warga negara.
Pasalnya, menurut mantan Wakil Ketua DPR RI ini sistem proporsional terbuka jauh lebih baik.
“Makanya saya berharap semoga sistemnya terbuka, biar semua calon legislatif (caleg) tempur,” kata Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Partai Gelora Indonesia secara resmi telah menyerahkan 15.587 bakal calon legislatif (bacaleg) nya, untuk semua daerah pemilihan (Dapil), baik DPR RI Pusat, DPRD Provinsi dan DPRD Kota dan Kabupaten se-Indonesia, secara serentak, pada Minggu (14/5/2023) kemarin.
“Alhamdulillah, akhirnya Partai Gelora Indonesia telah mendaftarkan seluruh calon legislatornya dan diterima oleh KPU se-Indonesia,” ucap Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah
Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik yang turut menyerahkan daftar bakal calon legislatif (bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI,Minggu (14/5/2023) malam, mengatakan Partai Gelora bacaleg yang didaftarkan Partai Gelora di semua tingkatan dapil, prosentasenya diatas 70 persen.
Mahfuz menambahkan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta tidak maju sebagai caleg, karena berkomitmen untuk memenangkan Pemilu 2024 dan lolos ke Senayan.
“Beliau (Anis Matta) ingin memimpin langsung perjuangan politik Partai Gelora di pemilu pertama ini.
Tetapi, untuk Pak Fahri Hamzah, karena memang beliau publik figur dan basisnya sangat kuat dan fanatik.
Pak Fahri nyaleg di NTB I, Sumbawa, dan Insya Allah akan meraih satu kursi dari 3 kursi,” katanya.
Mahfuz sendiri mengaku maju sebagai caleg di dapil Jawa Barat VIII meliputi Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon.
Sementara mengenai daftar caleg yang diserahkan KPU, Mahfuz mengatakan, sudah memenuhi persyaratan 30 persen. Bahkan keterwakilan caleg perempuan di Partai Gelora mencapai 42 persen.
“Tentu saja kami berharap dalam proses verifkasi tidak berkurang, karena ini didorong oleh regulasi 30 persen perempuan.
Sebab, untuk mengajak caleg perempuan maju berkontestasi dalam calon anggota dewan tidak mudah, penuh tantangan,” katanya.
Di sisi lain, Fahri Hamzah yang kini maju sebagai caleg Partai Gelora Indonesia dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) I itu, mengaku sangat terharu menyaksikan perjalanan kawan-kawan di seluruh Indonesia sukseskan pendaftaran caleg. Mulai, dari persiapan sampai menunggu surat KPUD menuntaskan pemeriksaan.
“Saya sangat terharu menyaksikan kawan-kawan ‘Sahabat Gelora’, yang bertekad mensukseskan pendaftaran caleg. Mereka bermalam di KPU sampai perbaikan selesai. Karena hanya dikasi waktu 2×24 jam,” tutup Fahri Hamzah. (aya)