PANYABUNGAN (Berita): Warga Natal, Kab. Mandailing Natal, dengan bendera Aliansi Muda Pantai Barat Indonesia (Ampibi) sudah bertahun-tahun secara gigih memperjuangkan hak plasma masyarakat.
Kepada waspada.id dan beritasore.co.id di Panyabungan, Kamis (18/5), Ketua Umum Ampibi Ahmad Royyansyah, SPd menyampaikan kronologi memperjuangkan hak plasma sembilan desa di Natal, termasuk upaya mengadu ke Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution.
Royyansyah menceritakan, pada September 2022, Aliansi Muda Pantai Barat Indonesia mengajukan surat permohonan atas keluhan masyarakat sembilan desa Kec. Natal kepada Bupati Madina, terkait permohonan kebun plasma dari 20 persen lahan HGU PT GLP.
“Progres agenda tersebut disikapi bupati dengan melimpahkan agenda ini kepada Sekda. Oleh Sekda menyerahkn kepada asisten hingga dua kali, karena adanya mutasi jabatan asisten, lalu asisten menyerahkn kepada Dinas Koperasi, lalu dinas perintahkan kepada Camat Natal sehingga dua kali karena ada pemutasian,” ujarnya.
Royyansyah melanjutkan, Camat Natal sebelum dijabat Camat Natal sekarang, sedangkan Camat Natal sekarang belum memberi solusi apa pun. “Camat Natal Ali Sabhana Nasution hingga kini hanya diam tak ada tindak lanjut,” ujar Royyansyah.
Permohonan ini, lanjut dia, juga dibawa ke DPRD komisi II yang membidangi perkebunan, “Jawaban yang kami terima di komisi tersebut adalah penolakan, alasan mereka hal ini terlalu rumit untuk diungkap.”
“Surat kami juga layangkan ke DPRD provinsi dan Gubsu April 2023, hingga kini belum ada respon balasan,” ujar Ahmad Royyansyah.
Padahal, lanjut dia, mereka memilki sejumlah domumen yang bisa diperlihatkan kepada siapa pun untuk memperjuangkan hak masyarakat Natal.
“Kami sangat berharap, agar siapa pun yang mau membantu kami untuk mendapatkan hak masyarakat memperoleh hak plasma dari PT GLP 20 persen dari HGU, sesuai ketentuan,” ujar Ketua Umum Aliansi Muda Pantai Barat Maduna Ahmad Royyansyah, SPd.
Sayangnya, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dikonfirmasi melalui percakapan WhatsAps, tidak menjawab walaupun sudah terkirim.
Sedangkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Madina dr H. Syarifuddin dan Kadis Koperasi dan UKM Madina Muktar Afandi, SSos, MM dihubungi melalui percakapab WhatsAps, tidak menjawab walaupun nomor dihubungi tersambung, bahkan sudah dibaca.
Camat Natal Ali Syahbana Nasution diceritakan kronologis persoalan ini melalui WA dan diminta komentar upaya dilakukan menyelesaikan ini, dia berterimakasih [mungkin karena] mendapat informasi ini. Tapi ketika dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Camat Natal tak mengangkat. (irh)