PANYABUNGAN (Berita): Aksi perlawanan terhadap Narkoba harus terus kita gaungkan, satu gerakan nyata itu akan lebih baik dari seribu teori tanpa aksi.
“Hal inilah mungkin yang mendorong Gerakan Masyarakat (Gema) Anti Narkoba diawali dengan penandatanganan petisi penolakan terhadap Narkoba yang sudah dimulai dari Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan,” ujar Jumadi, SPd, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Madina, kepada waspada.id dan beritasore.co.id, Sabtu (27/5).
Saya pikir, lanjut dia, siapapun orangnya, pasti menginginkan kebaikan, ketenangan dan kenyamanan, tanpa terkecuali karena kebaikan itu sendiri adalah fitrah manusia, sedangkan Narkoba adalah hal bisa merusak semua yang kita inginkan itu.
“Seorang pemabuk, pasti tidak menginginkan anaknya juga jadi pemabuk, seorang pencuri juga tidak ingin anaknya jadi pencuri, seorang pemakai dan pengedar Narkoba juga tidak menginginkan kelak anaknya meneruskan pekerjaannya,” ujarnya
Inilah, lanjut Jumadi, sejatinya manusia itu, fitrahnya yang suci pasti menginginkan kebaikan, jadi jika ada orang yang tidak setuju atau tidak mendukung gerakan yang sudah dilakukan atau bahkan menolak aksi ini, akal sehatnya perlu dipertanyakan, “kurang waras rasanya kalau tidak mendukung sesuatu hal yang baik.”
Pro dan kontra itu pasti saja ada, kata dia, maka nilai kita diukur pada posisi mana kita berdiri, komentar warga pun pasti beragam, misalnya: apakah dengan penandatanganan petisi ni Narkoba hilang dari Madina?
“Yang jelas, bentuk perlawanan sudah kita mulai dukungan masyarakat lewat tanda tangan, semoga memberikan semangat untuk APH agar lebih serius dan lebih giat lagi dalam memutus mata rantai peredaran Narkoba di Bumi Gordang Sambilan,” ujar Jumadi. (irh)