NASIB guru mengaji di desa, dari segi finansial memang sangat memprihatinkan. Kalau boleh diistilahkan, para guru informal ini lebih cenderung termotivasi karena keikhlasan, mengabdi untuk mengejar pahala. Bagaimana pula dengan kebutuhan yang lain ?
Ternyata, kondisi nasib miris guru mengaji bukan hanya di Kab. Mandailing Natal. Beberapa waktu lalu, Fathan Subchi Sekretaris Fraksi PKB DPR RI, misalnya, mengungkapkan kondisi guru mengaji dan madrasah seperti dipandang sebelah mata.
“Guru madrasah dan mengaji di tanah air selama ini masih dipandang sebelah mata.
Mereka dinilai sebagai pengejar pahala sehingga tidak perlu diperhatikan kebutuhan materinya,” ujar Fathan Subchi.
Sedangkan Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution sudah melihat kondisi miris nasib guru mengaji di berbagai desa di Mandailing Natal.
Salah satu diupayakan bagaimana caranya diperjuangkan membantu para guru mengaji, misalnya dari anggaran dana desa (DD).
Alhamdulillah, untuk membantu para guru ngaji di desa Mandailing Natal, dana insentif tahap I telah dicairkan sebelum Hari Raya Idul Adha 1444 H.
Guru mengaji setelah magrib di Kec. Bukit Malintang, Madina, Misrawati Pulungan mengaku sangat bersyukur atas bantuan insensif dicairkan pihak kecamatan melalui anggaran DD.
“Alhamdulillah, ini sangat menolong. Mudah-mudahan bantuan diberikan, akan saya pergunakan sebaik mungkin. Selebihnya, saya pergunakan untuk keperluan mengaji,” ungkapnya.
Misrawati berterimakasih kepada Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution atas kebijakan dan program sudah dilakukan terhadap para guru mengaji.
“Terimakasih, Pak Bupati. Mudah-mudahan atas bantuan dan kepedulian Bapak terhadap kami selaku guru mengaji ini, dibalas oleh Allah. Semoga diberikan kesehatan dan rezeki berlimpah,” ucap Misrawati.
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dijumpai Minggu (2/7) malam, mengungkapkan, ini bagian dari wujud kepedulian terhadap para guru mengaji.
“Hal itu merupakan salah satu bentuk perhatian khusus kepada para guru agama yang begitu ikhlas mengabdikan dirinya selama ini,” ujar Sukhairi.
Bantuan tersebut, kata dia, merupakan komitmen awal Pemkab Madina dalam mengupayakan kesejahteraan terhadap guru maghrib mengaji, bilal mayit, badan kenaziran masjid (BKM), guru MDA/TPQ, guru PAUD dan keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan langsung tunai (BLT) di seluruh desa.
Menurut Sukhairi, guru agama merupakan garda terdepan dalam mensyiarkan agama. Oleh karena itu, guru agama perlu mendapatkan perhatian khusus.
Bupati Madina mengatakan dari awal kegiatan ini terus dimonitoring agar target bisa dicapai, BLT DD dan insentif keagamaan bisa disalurkan sebelum Hari Idul Adha 1444 H dan masuk tahun ajaran baru.
“Capaian ini berkat kerja keras kita semua dengan elemen terlibat. Saya ucapkan terimakasih atas kerjasama yang baik hingga saat ini.
Mudah-mudahan kondusifitas dan sinergitas ini bisa terus terjaga,” tutur Sukhairi.
Dia juga berpesan agar masyarakat bisa memanfaatkan insentif diterima, untuk dipergunakan sebaik-baiknya, dipakai untuk membeli kebutuhan pokok dan jangan digunakan untuk membeli barang sifatnya tidak perlu.
“Semoga BLT DD dan insentif keagamaan tahap I ini dapat meringankan kebutuhan warga masyarakat,” pungkas Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution. (Irham Hagabean Nasution)