Penjelasan PDIP, Effendi Simbolon Diminta Klarifikasi

  • Bagikan
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) didampingi Ketua DPP bidang Kehormatan Komarudin Watubun (kiri), memberikan keterangan ke awak media usai meminta klarifikasi politikus PDIP yang juga Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon, soal dukungan ke bacapres Prabowo Subianto. Beritasore/ist

JAKARTA (Berita): Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon memenuhi panggilan  DPP PDIP untuk dimintai klarifikasi terkait pernyataan soal Menteri Pertahanan Prabowo Subianto cocok menahkodai RI.

Proses pemanggilan itu dilakukan oleh Ketua DPP bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Sekretaris Jender PDIP Hasto Kristiyanto pada pukul 13.00 WIB.

Effendi pun menyampaikan klarifikasi secara tertutup di hadapan Komarudin dan Hasto di salah ruangan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (10/7/2023).Sekitar pukul 14.15 WIB, proses klarifikasi oleh Effendi Simbolon pun berakhir.

Dalam konferensi persnya, Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pemanggilan Effendi ini terkait isu yang berhembus soal pernyataan dukungan kepada Prabowo Subianto di forum Rakernas Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), Jumat (7/72023) lalu.

Menurut Hasto, Prabowo diundang dalam acara itu dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan yang berbicara aspek pertahanan negara.

“Dalam forum itu dijelaskan bahwa Pak Prabowo diundang dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan yang semula akan berbicara tentang aspek-aspek bela negara,” kata Hasto usai mengklarifikasi Effendi Simbolon.

Hasto menjelaskan, DPP Partai melakukan klarifikasi karena adanya persepsi publik Effendi Simbolon memberikan dukungan bukan kepada bakal calon presiden (Bacapres) yang diusung oleh PDIP yaitu Ganjar Pranowo.

Ia memastikan, bahwa Effendi sebagai kader PDIP telah menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

“Dalam penjelasannya, sangat clear bahwa Pak Effendi sebagai kader partai taat sepenuhnya untuk mendukung keputusan dari Ketua Umum PDIP Ibu Megawati dan akan berjuang di dalam memenangkan Pak Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung oleh PDIP bersama dengan partai-partai lain,” sebut Hasto.

Hasto melanjutkan bahwa  Effendi sebagai sosok yang sangat memahami terhadap kebijakan-kebijakan pertahanan, bersifat objektif terkait dengan kebijakan dari Menhan Prabowo Subianto.

“Misalnya terkait dengan kebijakan pembelian pesawat Mirage dari Qatar yang merupakan kebijakan yang tidak tepat.

Bahkan, disebut berpotensi melanggar undang-undang. Demikian pula berbagai kebijakan-kebijakan pertahanan lain dalam pengadaan alutsista, yang dilaksanakan secara tidak proper,” ucapnya.

“Dengan demikian, Pak Effendi menyampaikan hal-hal yang bersifat objektif dan itu dilakukan dengan penuh pertanggungjawaban sebagai sosok yang lama berkecimpung di Komisi I DPR, sehingga bisa memahami mana kebijakan pertahanan dalam pengadaan alutsista yang tepat, mana yang tidak tepat. Bahkan yang juga berpotensi merugikan Indonesia di masa yang akan datang,” sambung Hasto.

Sehingga dengan hasil klarifikasi ini, lanjut Hasto, Komarudin Watubun juga menunjukkan berbagai dokumen-dokumen yang ada, dan kemudian disimpulkan bahwa proses klarifikasi sudah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme partai.

“Partai menegakkan disiplin organisasi partai. Semua akan bergerak serempak di dalam turun ke bawah memenangkan Pak Ganjar sebagai capres dan kemudian juga bergerak di dalam memenangkan pileg,” jelas Hasto.

Menyoal isu yang berkembang Effendi Simbolon yang akan pindah ke partai lain. Hasto membantah bahwa isu-isu adalah tidak benar.

Hasto juga menegaskan, bahwa Effendi Simbolon merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih yang sangat loyal.

Bahkan, politisi asal Yogyakarta ini menyebut jika jiwa Effendi yang “merah'” sesuai warna partai PDIP, tidak bisa diubah. “Sekali merah tetap merah,” kata Hasto.

Seperti diketahui, PDIP melalui Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri telah memberikan dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024, mendatang. (aya)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *