PANYABUNGAN (Berita): Pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) di Madina Rp1,3 miliar, ternyata dilakukan setelah negosiasi.
Pengadaan satu unit mobil Damkar di Madina heboh, setelah beberapa hari lalu Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution menyerahkan satu unit mobil Damkar mini single cabin.
Sebelumnya, wartawan mendengar, direncanakan pengadaan mobil Damkar mini doule cabin, yang diharap lebih maksimal melakukan pemadaman, dengan armada lebih gesit, lincah dan bisa masuk ke gang-gang.
Maklum saja, upaya maksimal ini dilakukan maksimal, apalagi beberapa waktu lalu musibah kebakaran di sejumlah kawasan Madina sudah sangat menakutkan. Diharap, dengan keberadaan mobil Damkar mini double kabin bisa melakukan upaya pemadaman lebih maksimal.
Ketika dikonfirmasi waspada.id dan beritasore.co.id, Selasa (1/8),
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP & Damkar) Kab. Madina, Yuri Andri, mengakui, anggaran tersedia Rp1,35 miliar.
“Setelah melakukan negosiasi, pilihan yang tersedia dengan harga paling mendekati Rp1,30 miliar dan Rp1,65 miliar. Kita memilih Rp1,30 miliar dengan spek single cabin, kapasitas tangki 500 L,” ujar Yuri Andri.
Pengadaan dilakukan melalui penganggaran tahun 2023. Tidak ada sebelumnya penetapan spek harus double cabin, yg ada hanya pengadaan satu unit Damkar jenis jeep kapasitas 500 L.
Dipertanyakan, apakah tidak ada sebelumnya rencana Damkar spek double cabin? Soalnya, wartawan mendengar sebelumnya rencana Pemkab mengadakan Damkar double cabin? Yuri menjawab singkat, “Yang ada itu hanya Damkar jenis jeep.”
Kaban Satpol PP dan Damkar Madina diminta komentar jika ada warga mengatakan pengadaan Damkar ini cenderung “Damkar misterius”? “Semua bisa dilihat di sistem aplikasi LPSE, jadi gak ada dasar kalau dikatakan misterius,” kata Yuri Andre.
Beberapa hari ini, wartawan menganalisis sistem aplikasi LPSE. Setelah diakses sampslai kemarin, tak terlihat tentang pengadaan Damkar Madina.
Tapi, setelah wartawan disuruh melihat aplikasi LPSE, Selasa (1/8) sekira pukul 12.08, malah saat dicek, http://lpse.madina.go.id/eproc4 benar-benar tidak bisa diakses.(irh)