MEDAN (Berita): Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, mengaku sangat memahami kesulitan yang dialami industri pers, terutama media cetak saat ini. Karenanya, sebagai pemerintah, Gubsu mengaku bersedia bantu perusahaan pers agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Pernyataan Gubsu bersedia bantu perusahaan pers disampaikannya saat bertemu sejumlah pimpinan media massa, di Pendopo Rumah Dinas Gubsu, Selasa (12/5).
Pertemuan itu membahas tentang kesulitan yang dihadapi perusahaan pers, terutama media cetak di tengah pandemi Covid-19.
Hadir pada pertemuan itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut Hermansjah, Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumut Sofyan Harahap.
Juga hadir Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut Farianda Putra Sinik, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut Zulfikar Tanjung dan para pemimpin redaksi media massa di Sumut.
Sedangkan Gubsu didampingi oleh Asisten Administrasi dan Pemerintahan Arsyad Lubis, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Hendra Dermawan Siregar.
Turut hadir Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut M Ayub.
Gubsu Edy Rahmayadi, sepakat menyebutkan bahwa dalam perjalannya, pers memiliki peran penting dan strategis dalam membangun bangsa.
Sebagai pilar keempat demokrasi, pers harus diselamatkan agar bisa bertahan di tengah pandemi ini.
“Selama tidak menyalahi aturan, tidak ada salahnya kita bicarakan solusi ini bersama. Tapi memang tidak bisa kita pungkiri bahwa semua kita saat ini sedang dalam kondisi sulit. Seperti guru honor, mereka juga kesulitan. Harus kuat dan semangat kita,” ujar Edy Rahmayadi.
Begitupun, mesiki dalam situasi krisis saat ini, Gubsu Edy Rahmayadi, berharap pers tetap dapat membantu menyebarkan informasi terkait Covid-19.
“Selain tenaga medis, pers juga garda terdepan untuk mencerahkan masyarakat kita di tengah pandemi ini,” ucapnya.
Paling Terdampak
Sementara itu, sebelumnya Ketua PWI Sumut Hermansjah, menyebutkan bahwa pers menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak di tengah pandemi Covid-19 ini.
Disebutkan Hermansjah, berdasarkan hasil penelitian Dewan Pers, 71 persen perusahaan pers omsetnya turun lebih dari 50 persen.
Selain itu, 43,2 persen perusahaan pers sudah dan sedang mengkaji opsi merumahkan karyawan tanpa mendapat gaji.
Untuk menjaga agar perusahaan pers tidak tutup, kata Hermansjah, sangat diharapkan kerjasama dari pemerintah.
Karena, media juga memiliki peran strategis dan penting, khususnya pers Sumut yang sudah memiliki histori panjang.
‘’Namun, media cetak saat ini sulit bertahan, di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, kita berharap dalam pertemuan ini menemukan solusi,” ucapnya.
Ada beberapa usulan insan pers kepada Pemprovsu untuk membantu perusahaan pers.
Di antaranya, berlangganan surat kabar oleh instansi pererinta dan institusi pendidikan.
Kemudian pemasangan iklan, advertorial, dan beberapa bentuk kerjasama lainnya.
Pertemuan antara Gubsu dengan pemimpin perusahaan pers tersebut diakhiri dengan pembentukan tim kecil antara perwakilan pers dengan perwakilan Pemprovsu.
Nantinya, mereka akan membahas secara teknis bentuk kerjasama yang mungkin dapat dilakukan. (ist)