Warga Ditemukan Jadi Mayat Di Sampali

  • Bagikan
LOKASI penemuan mayat Henri yakni bengkel mobil dipasang garis polisi (police line) oleh petugas Polsek Percut Seituan, Jumat (15/5). Berita Sore/Andi Aria Tirtayasa
LOKASI penemuan mayat Henri yakni bengkel mobil dipasang garis polisi (police line) oleh petugas Polsek Percut Seituan, Jumat (15/5). Berita Sore/Andi Aria Tirtayasa

MEDAN (Berita): Seorang pria bernama Henri, 28, warga Jl. Pancasila Gang Datuk Al Rasyid Kec. Batangkuis, Deliserdang, Jumat (15/5) sekira pukul 03:00.

Ditemukan tewas dibunuh di belakang bengkel di Jl. PWI/Kemenangan Desa Sampali Kec. Percut Seituan.

Sehari sebelum ditemukan tak bernyawa lagi, korban telah dilaporkan hilang oleh istrinya ke Polrestabes Medan.

Kapolsek Percut Seituan Kompol Aris Wibowo mengatakan, saat ditemukan, mayat korban dalam posisi miring di belakang rumah tepatnya di bengkel cat mobil dan sudah mulai membusuk.

Setelah dilakukan pengecekan ditemukan tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh korban.

Leher, mulut dan kaki terikat dan beberapa luka robek di kepala belakang.

Luka robek pada dahi kanan, luka sobek pada pelipis kiri, luka memar pada kaki sebelah kanan, dan luka memar pada punggung belakang.

“Diduga korban sudah meninggal 2 hari yang lalu dimana istri korban bernama Lenna membuat laporan Ke Polrestabes Medan informasi orang meninggalkan rumah pada hari Kamis 14 Mei 2020 ke Polrestabes Medan,” jelas Aris.

Dijelaskan Kapolsek, saat ini pihaknya tengah menyelidiki pembunuhan atas korban.

Beberapa saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap pembunuhan karyawan swasta ini.

Seorang penjual bensin eceran dekat lokasi temuan mayat mengatakan, terbongkarnya pembunuhan ini setelah tetangga mencium bau busuk di sekitar bengkel Jumat (15/5) pagi saat hendak makan sahur.

“Karena baunya menyengat makanya ketahuan,” kata pria berusia 30an tahun yang enggan namanya ditulis.

Menurut warga, bengkel itu berada di belakang rumah yang dikontrak oleh pria berinisial P.

Pria itu tinggal bersama istri dan tiga orang anaknya.

Namun, 2 hari terakhir P disebut-sebut sudah tak terlihat.

Mobilnya juga tidak ada.

“Udah gak nampak dia memang. Tapi istri sama anaknya ada,” kata Poniman, warga lain sekitar TKP.

Setelah kejadian temuan mayat ini, rumah keluarga itu terlihat terkunci.

Tidak ada satu pun orang.

Pihak keluarga korban menuturkan, terakhir kali sebelum ditemukan tak bernyawa, korban mengatakan pada istrinya akan pergi ke bengkel cat mobil untuk memoles mobil xenia BK 1446 JI milik korban.

Mobil itu rencananya akan dijual.

“Rabu (13/5) pagi, saat mengantarkan istrinya Lenna yang sedang hamil ke tempat kerjanya, korban bercerita kalau ia berencana ke bengkel mobil di kawasan Lau Dendang, Desa Sampali. Setelah dari bengkel, rencananya korban akan bertemu dengan calon pembeli mobilnya. Makanya korban membawa BPKB mobilnya itu saat ke bengkel,” jelas Erwin.

Istrinya pun tak curiga.

Sekira pukul 12.00, korban masih sempat bertelepon dengan istrinya.

“Tapi jam 1, HP nya udah gak aktif lagi,” kata Erwin melalui telepon seluler, Jumat (15/5).

Erwin melanjutkan, sekira dua jam kemudian, masuk pesan dari HP korban kalau mobil telah laku dijual.

Keluarga mulai curiga SMS bukan dikirim oleh Henri.

Selepasnya, HP itu tak bisa dihubungi lagi hingga akhirnya ditemukan telah menjadi mayat.

Pihak keluarga sendiri curiga kalau korban dibunuh dengan orang yang dikenal dari bengkel mobil.

“Kita tidak bisa menuduh, tapi pelakunya diduga orang dekat bengkel itu. Pokoknya korban meninggal setelah dari bengkel di kawasan Sampali Percut Sei Tuan,” ungkapnya.

Menurut dia, seluruh keterangan yang diketahui oleh keluarga telah disampaikan kepada pihak kepolisian. (att)

Berikan Komentar
  • Bagikan