Remaja Pidolilombang Penderita Gagal Ginjal Dirujuk Ke RS, Tak Punya Biaya

  • Bagikan

MADINA (Berita): Imam Ashari Hasibuan, 17, remaja Pidolilombang, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal, menahan derita dan berjuang dengan rasa sakit dialaminya sekira tiga bulan terakhir.

Imam Ashari Hasibuan anak kedua Marni Dalimunthe, ibu dicerai mati suami tinggal di Desa Pidolilombang. Diketahui, Imam Ashari mengidap penyakit lebih tiga bulan bulan. Orangtuanya sudah mencoba membawa Imam berobat ke bidan, klinik dan rumah RSUD Panyabungan, namun belum juga mendapat kesembuhan.

“Pihak rumah sakit umum Panyabungan memvonis Imam mengidap penyakit gagal ginjal (renal failure) setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, “ujar Marni kepada wartawan, Selasa (5/9)

Diceritakan, setelah keluar hasil diagnosa penyakit di RSU Panyabungan dokter menyarankan untuk dirujuk ke rumah RSUP Adam Malik Medan, namun karena ketidakmampuan biaya berobat pihak keluarga tidak bisa berbuat apa-apa hingga kini.

“Saat ini upaya pengobatan hanya mengandalkan lewat orang pintar, sebab saya ibunya tidak punya biaya untuk membawa Imam berobat ke RSUP Adam Malik, saya bingung, “ujar Marni.

Saat ini, kata Marni, jangankan untuk membawa Imam berobat ke Kota Medan untuk menutupi kebutuhan makan sehari-hari keempat anaknya juga kebingungan dapat dari mana.

“Saya hanya pedagang kerupuk sambal buatan sendiri di rumah, pendapatan bersih setiap minggu hanya Rp150.000, akibat ekonomi keluarga yang pas-pasan adek imam kini juga sudah putus sekolah, pasrah, saya tidak tahu harus bagaimana lagi, “ujar ibu yang mengasuh dua anak yatim ini.

Imam Ashari Hsb menyampaika, dia menaruh harapan kepada para dermawan dan juga pemerintah serta orang-orang baik di Madina dapat membantu biaya pengobatan penyakit yang dideritanya.

“Derita yang saya alami kini, mual, kepala pusing, mata kabur, pinggang terasa sakit, perut dan kaki membengkak, akibat penyakit ini, saya sudah dua bulan lebih tidak bisa mengikuti mata pelajaran di pesantren, mohon kami dibantu,” ujar Imam Ashari siswa pesantren Mustafawiyah Purbabaru kelas enam ini. (irh)

beritasore
Imam Ashari Hasibuan dan ibunya.

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *