KUTACANE (Berita): Belasan rumah warga Pedesi terancam hanyut dan puluhan hektare lahan pertanian petani Kecamatan Bambel rusak serta tergenang akibat meluapnya Sungai Alas, paska diguyur hujan lebat dalam tiga hari terakhir.
Hermansyah Desky, Pengulu Kute (Kepala Desa) Pedesi Kecamatan Bambel kepada Waspada di lokasi kejadian, Minggu (17/5) mengatakan, banjir akibat meluapnya Sungai Alas dan jebolnya tanggul pengaman tebing sungai di kawasan Biakmuli, Sabtu (16/5) malam menyebabkan sedikitnya 15 rumah terancam hanyut.
“Sampai saat ini, tercatat satu rumah yang sudah ambruk ke dasar sungai dan terpaksa dibongkar, menghindari kerugian yang tak terperi, menyusul abrasi yang terjadi di pemukiman penduduk yang berdekatan dengan bantaran sungai,” ujar Herman.
Selain satu rumah rusak, 14 rumah warga Pedesi lainnya terancam hanyut dan hanya tinggal menunggu wkatu saja amblas ke dasar Sungai Alas, bahkan saat ini, sebagian dapur pulhan unit rumah warga, sedikit demi sedikit mulai amblas ke dasar sungai.
Sejak dari tadi malam, sambung Hasan, warga di sini hanya sedikit yang tidur dan kebanyakan berjaga-jaga karena selain diguyur hujan lebat, debit air Sungai Alas juga terus naik disertai bau lumpur tebal, bahkan sampai siang ini, debit sungai hanya sedikit berkurang.
Melihat cuaca mendung dan masih tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, dipastikan akan membuat debit Sungai Alas akan terus bertambah dan akan mengancam 14 rumah warga pedesi lainnya hanyut dan amblas ke dasar sungai.
Sebab itu, warga Pedesi berharap agar Pemkab cepat tanggap dan segera meluruskan arus sungai dan membuat tanggul pengaman baru untuk mengamankan rumah dan lahan warga di Kute Biakmuli dan Pedesi.
Pasalnya, tanggul jebol telah terjadi sebulan lalu, namun sampai sekarang sama sekali belum ada tanda-tanda akan diperbaiki Pemkab Aceh Tenggara, melalui pihak berkompeten segera membangun tanggul pengaman dan beronjong agar rumah warga tak hanyut digerus arus Sungai Alas.
Karena itu, warga dua desa berharap sebelum warga mengalami kerugian yang lebih besar lagi,pihak berkompeten jangan hanya berpangsu tangan, apalagi sejak abrasi merusak rumah penduduk, belum ada pejabat teras maupun anggota Dewan yang meninjau lokasi banjir.
Pantauan Waspada, usai membongkar bagian dapur puluhan rumah yang terancam akibat abrasi Sungai Alas, sedikitnya lima pluhan warga Pedesi mendatangi Kantor BPBD menanyakan respon Pemkab serta menyuarakan keluhan dan kekhawatiran warga dengan mendatangi rumah pribadi Bupati Raidin Pinim.(waspada.id)