Jalan Utama Lubuk Sidup – Tanjung Gelumpang Tertimbun Longsor

  • Bagikan
Teks foto: Inilah lokasi tanah longsor di ruas jalan utama Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Senin (26/9). (Ist).
Teks foto: Inilah lokasi tanah longsor di ruas jalan utama Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Senin (26/9). (Ist).

 

ACEH TAMIANG (Berita) : Guyuran hujan lebat dan angin kencang yang terjadi pada Senin (25/9) sore mengakibatkan terjadinya longsor dan menimbun ruas jalan utama Lubuk Sidup – Tanjung Gelumpang,Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang.

Longsor di ruas jalan utama tersebut tepatnya di lintasan Kampung Lubuk Sidup mengakibatkan jalan ini tidak dapat dilalui oleh masyarakat pengguna jalan, baik akan menuju kampung lainnya yang ada di Kecamatan Sekerak maupun sebaliknya menuju Kecamatan Karang Baru.

Dikabarkan juga, pada saat kejadian tersebut terdapat sembilan orang guru sempat terjebak longsor di lintas jalan Lubuk Sidup – Tanjung Gelumpang ini.

Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan Aceh Tamiang, Mustafa mengatakan dari informasi diterimanya, sembilan guru tersebut berasal dari SMP N 9 Karang Baru. “Yang terjebak itu guru beserta pengawas pembina,” ujarnya.

Dijelaskannya, awalnya para guru tersebut melakukan kunjungan ke Tanjung Gelumpang. Kunjungan itu, guna melakukan kegiatan kurikulum merdeka.

Setelah kegiatan selesai, para guru bergerak menuju kembali ke kawasan Kecamatan Karang Baru, Namun, saat di perjalanan dengan kondisi hujan turun lebat dan menyebabkan terjadinya longsor di ruas jalan ini.

Disampaikannya, sekira pukul 18.00 Wib pihaknya bersama BPBD Aceh Tamiang meluncur ke lokasi. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, semuanya selamat dan telah kembali ke rumah masing masing,” terang Mustafa.

Sementara itu, Kepala BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery kepada Waspada membenarkan kejadian tanah longsor tersebut, “ada berapa titik di daerah menuju Tanjung Gelumpang, dan kita sudah turunkan 1 unit loader dan mobil damkar,” ujarnya.

Namun, pihaknya belum bisa melakukan pekerjaan pembersihan secara maksimal pada sore itu, dan hanya membuka timbunan tanah untuk akses sepeda motor. ” Besok kita lanjutkan pengerjaannya, kesulitan kita karena sebelah kiri jalan sudah jurang dan tidak ada beram jalan lagi, “pungkas Iman Suhery.(b15).

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *