MADINA (Berita): Wakil Bupati Mandailing Natal Atika Azmi Utammi Nasution menyebutkan faktor membuat angka stunting di Madina tinggi keluarga berisiko stunting.
“Kalau diperkirakan angkanya dari 100 bayinya hanya sekitar 8 yang stunting,” kata Atika saat menghadiri acara pemberian makanan tambahan bagi balita stunting di pendopo rumah dinas Bupati, Kamis (23/11).
Yang membuat stunting di angka 37.2 persen, kata Atika, masyarakat yang tidak punya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak.
Untuk itu, kata Atika, perlu disamakan persepsi mengenai stunting. Dalam forum baik di tingkat nasional dan provinsi, dia membantah stunting di angka 37,2 persen.
Atika mengatakan, pada 2022 angka stunting di Madina 47,7 persen, namun dengan penanganan yang intensif angka itu turun menjadi 34,2 persen.
Atika menyebabkan stunting baru terdefinisikan sekitar lima tahun belakangan ini, akan tetapi dalam kehidupan nyata sudah terlihat bahwa ini adalah riil.
“Mungkin dulu kita tidak tahu namanya itu apa, sekarang sudah terdefinisikan, maka dari itu apa yang kita kerjakan hari ini adalah untuk menyelamatkan masa depan anak,” ujar Atika. (irh)