Perusahaan Pembiayaan di Sumut Catatkan Piutang Rp21,65 Triliun

  • Bagikan

BERASTAGI (Berita): Di Industri Keuangan Non Bank (IKNB) berbagai lembaga pembiayaan non bank di Sumatera Utara terpantau dapat menyalurkan pembiayaan dengan pertumbuhan positif.

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Anton Purba mengatakan hal itu kepada wartawan media gathering yang digelar OJK Sumut 7-8 Desember di hotel Mikie Holiday Berastagi. Media gathering itu diikuti sejumlah wartawan ekonomi dan bisnis Medan.

Anton menjelaskan Perusahaan Pembiayaan pada Oktober 2023 mencatatkan piutang pembiayaan sebesar Rp21,65 triliun dengan pertumbuhan yang relatif tinggi 22,98 persem yoy.

Pembiayaan Investasi tercapai sebesar Rp6,85 triliun dan bertumbuh relatif tinggi sebesar 24,17 persen yoy. Sementara Pembiayaan Modal Kerja bertumbuh dengan signifikan sebesar 116,09 persen yoy, meskipun dengan nominal pembiayaan yang lebih kecil yaitu Rp1,69 triliun.

“Selama tahun 2021 hingga 2022, penyaluran pembiayaan ini terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, bukan hanya dari nominal piutang namun juga persentase pertumbuhan,” ujar Anton.

Pertumbuhan 22,98 persen pada Oktober 2023 merupakan pertumbuhan pembiayaan tertinggi sejak tahun 2018. Pertumbuhan pembiayaan yang baik juga terlihat pada Perusahaan Modal Ventura yang bertumbuh 5,77 persen yoy menjadi Rp354,07 miliar.

Lembaga Keuangan Mikro yang terdiri dari 1 LKM di Kota Gunungsitoli dan 1 Bank Wakaf Mikro di Kab. Deliserdang juga memperlihatkan perkembangan yang potensial dengan pertumbuhan pembiayaan 20,73% yoy dengan total pembiayaan Rp5,93 miliar.

Prinsip daripada LKM lebih berfokus dalam membantu masyarakat miskin produktif, sehingga secara nominal terlihat relatif kecil dibanding lembaga pembiayaan berbentuk perusahaan.

Segmen asuransi jiwa mulai menunjukkan pertumbuhan positif setelah sebelumnya terkontraksi sejak awal tahun 2022. Hingga Triwulan II tahun 2023, tercatat pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rp3,61 triliun dengan pertumbuhan 6,18 persen yoy. Khusus untuk segmen asuransi umum, pendapatan premi melanjutkan tren pertumbuhan positif sebesar 11,49 persen yoy dan tercatat mencapai angka Rp1,15 triliun. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *