Atika Ingin Gerakan Anak Muda Madina Lebih Maksimal

  • Bagikan
Teks foto Atiks Azmi Utammi Nasution, B.App, Fin, M.Fin, alumni S1 dan S2 di Australia, santer disebut Wabup lajang termuda di Indonesia. beritasore/Ist

DALAM suatu acara di Kec. Nagajuang, Kab. Mandailing Natal, beberapa waktu lalu, beritasore co.id coba meminta komentar terkait pemberdayaan anak muda Madina. Saat itu dimintai komentar dengan cara “wawancara cegat”.

Nah, kalau tidak ada aral melintang, upaya menggerakkan milenial membangun Mandailing Natal (Madina), akan semakin dimaksimalkan

“Ini, kerjasama dengan beberapa kementerian,” ujar Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, B.App, Fin, M.Fin menjawab beritasore.co.id, beberapa waktu lalu.

Wakil bupati lajang disesebut termuda di Indonesia, berharap, ada komunikasi dengan BI, bagaimana UMKM mampu mengerakkan motornya dari milenial.

Maklum saja, Atika lahir di Kotanopan, Kab. Mandailing Natal 1 Desember 1993, kini genap berusia 30 tahun pada 1 Desember 2023.

Atika Azmi pernah ditabalkan Wabup lajang termuda di Indonesia, alumni S-1 dan S-2 di Australia.

Baginya, memberdayakan kaum milenial menjadi salah satu prioritas utama, yang sekarang tampil ke depan ambil peran masing-masing.

Petani milenial, misalnya. kata wakil bupati, pihaknya terus melakukan serangkaian pengkajian aturan sehingga lebih diberdayagunakan untuk petani milenial dan kaum milenial secara umum.

“Yang mau kita inginkan, UMKM semakin maju, karena pasarnya tidak ada batasnya. Marketplace-nya di internet, kan, tak punya batas. Kami berharap, kehadiran milenial mengampanyekan dan mempromosikan produk-produk UMKM Madina, yang sebenarnya produk-produk unggulan buatan orangtua kita,” ujar Wabup termuda itu.

Kreativitas Anak Muda

Bupati Mandailing Natal HM Jafar Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution memotivasi duta literasi Sumatera Utara.

Pemkab Madina terus berupaya mengembangkan kreativitas anak-anak muda Madina, sehingga ruang kreativitas diharap lebih luas.

Nurul Rangkuti, warga Dalan Lidang, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal. Anak muda Madina mengukir prestasi menjadi duta literasi tingkat Sumut menyingkirkan para pesaingnya, setelah melewati sembilan tahapan seleksi.

Nurul bersama 1.636 peserta ikut seleksi dari seluruh provinsi, kemudian diseleksi 637 peserta dan dipilih satu putri dan satu putra dari Sumut, yang Insya Allah mengikuti seleksi nasional di Jakarta 1 September 2023.

Literasi merujuk serangkaian kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah.

Nah, tidak tanggung-tanggung, di hari yang sama, Kamis (24/8), Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dan Wabup Madina Atika Azmi Utammi Nasution menerima kedatangan duta literasi tingkat Sumatera Utara.

“Kita harus terus dorong kreativitas anak-anak muda. Apa pun itu, kreativitas apa pun, sepanjang bermanfaat, harus dikembangkan dan dibuka ruang lebih luas” ujar Sukhairi.

Bupati mengungkapkan, ada banyak hal yang sekarang perlu terus dimotivasi dan dikembangkan, seperti menulis syair zaman dulu, bahkan dulu saat sekolah ada lomba mengarang. “Pokoknya, kreativitas anak muda perlu terus dikembangkan,” ujarnya.

Bupati kemudian mempersilakan agar ketemu dan berdiskusi dengan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, yang bupati yakini Wabup sangat “nyambung” memahami kreativitas anak-anak muda Madina.

Nah, ketika Nurul menjumpai Wabup Madina di ruang kerjanya, dialog mereka benar-benar seperti tak berjarak, seperti berteman sudah cukup lama.

Atika banyak bercerita tentang pengalaman yang bisa dijadikan contoh. Dia juga berpesan agar silaturahmi di Jakarta terus dipupuk, yang diyakini akan membuka ruang lebih luas.

“Jangan berhenti. Sesampai di Madina, tularkan ke teman lain, ciptakan kader baru,” ujar Atika memberi motivasi, yang disampaikan dengan cara sangat komunikatif menggunakan bahasa Indonesia bercampur bahasa Mandailing.

“Terus terang, pak bupati dan saya, akan men-support, bukan cuma sebatas menyukseskan perlombaan. Kita juga ingin ada dampak positif dari kreatifitas,” tambah Atika.

Wabup mengungkapkan, mendengar Nurul berpidato dengan tiga bahasa, dia mengaku sangat terharu dan bangga. “Saya saja cuma dua bahasa, bahasa lain saya tahu cuma sedikit-sedikit,” ujar Atika, tersenyum.

Irham H. Nasution

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *