Pemilu Dorong Ekonomi Sumut 2024 Tumbuh 4,5 – 5,3 Persen

  • Bagikan
Berita Sore/laswie wakid Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma.

MEDAN (Berita): Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara memprediksi tahun 2024 perekonomian Sumut terakselerasi 4,5 – 5,3 persen, faktor pendorongnya antara lain penyelenggaraan Pemilu tahun depan.

Hal itu dikatakan Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma kepada wartawan Selasa (26/12).

Ia menjelaskan faktor pendorong ekonomi Sumut tahun 2024 selain penyelenggaraan Pemilu juga berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) dan infrastruktur daerah.
Optimisme permintaan domestik yang tetap kuat, permintaan sawit domestik yang tetap tinggi seiring berlanjutnya program hilirisasi industri biodiesel (B35) dan B40

Berlanjutnya program perlindungan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), kartu sembako, Program Keluarga Harapan (PKH) dan sebagainya.

Akselerasi ekonomi Sumut itu didukung dengan inflasi yang terkendali. Faktor Penahan Inflasi Sumut Tahun 2024 antara lain sinergi kebijakan pengendalian inflasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan kerangka 4K yakni menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Penerapan kebijakan subsidi domestik (a.l. minyak goreng dan BBM) yang lebih stabil sepanjang tahun 2024. Ekspektasi inflasi yang terus terjaga seiring dengan pelaksanaan komunikasi efektif melalui ILM belanja bijak
dan sidak pasar menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Optimalisasi pemanfaatan anggaran pengendalian inflasi yang tepat guna.
Peningkatan produksi pangan strategis
melalui optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD), pemanfaatan cold storage dan
perluasan pengembangan produk olahan hortikultura yang lebih tahan lama.

Pemahaman yang baik terhadap potensi gangguan pasokan pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim melalui sekolah lapang terkait iklim dan penyusunan pola tanam.

Wira mengatakan pada triwulan III 2023, ekonomi Sumut juga tetap tumbuh kuat sebesar 4,94 persen (yoy). Pertumbuhan Sumut pada periode laporan ini juga sama dibandingkan pertumbuhan nasional (4,94 persen yoy) dan lebih tinggi dari Sumatera (4,50 persen yoy).

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sumut ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Didorong relaksasi LTV/FTV yakn Rasio Loan to Value atau Financing to Value (LTV/FTV) untuk pembelian properti dan kendaraan bermotor berlanjut hingg tahun 2023.

LTV/FTV adalah rasio antara nilai kredit/pembiayaan yang dapat diberikan oleh Bank Umum Konvensional maupun Syariah terhadap nilai agunan berupa properti pada saat pemberian kredit/pembiayaan berdasarkan hasil penilaian properti (property appraisal) terkini.

“Mulai meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat menjelang pesta demokrasi dan berlanjutnya penyaluran bantuan sosial,” kata Wira.

Selanjutnya kinerja investasi Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami peningkatan seiiring tumbuhnya belanja modal.

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), secara tahunan, sektor Perdagangan dan Konstruksi menopang pertumbuhan ekonomi Sumut di tengah termoderasinya pertumbuhan sektor pertanian dan industri.

“Pada triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi Sumatera ditopang oleh Provinsi Sumut, Riau dan Sumsel. Adapun andil Provinsi terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera 1,14 persen,” jelas Wira.

Ia menambahkan pada triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi Sumsel tertinggi di Sumatera mencapai 5,08 persrn disusul Sumut 4,94 persen dan Kepulauan Riau 4,88 persen. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *