MEDAN (Berita): Mendekati waktu Pemilu 2024 dengan semakin maraknya media digital dan media sosial, informasi palsu semakin mudah menyebar dengan cepat dan berdampak buruk pada persepsi masyarakat terhadap proses Pemilu.
Siaran pers yang diterima dari Meutya Hafid Sabtu (3/1/2024) menyebut untuk
menyikapi hal tersebut, pemerintah melalui program Literasi Digital oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika bekerjasama dengan Komisi I DPR RI melaksanakan seminar dengan tema “Pemilu Damai Tanpa Berita Hoax” di Hotel Hermes Medan.
“Kegiatan ini dilaksanakan agar masyarakat semakin sadar mengenai bahaya berita hoax atau palsu dan semakin cerdas memilah informasi”. Ucap Meutya Viada Hafid selaku Ketua Komisi I DPR RI.
Meutya Hafid juga menambahkan bahwa dalam masyarakat demokratis, sangatlah penting bagi warga negara untuk memiliki akses terhadap informasi yang akurat dan dapat diandalkan agar dapat mengambil keputusan yang tepat ketika memberikan suara.
“Mari sama-sama perbanyak muatan konten positif di ruang digital dengan narasi menyejukan, optimisme, dan toleransi karena pemilu damai adalah harapan kita semua”. Imbuhnya.
Menyetujui pendapat Meutya Viada Hafid, Ari Ridwan sebagai seorang Content Creator mengatakan bahwa saat ini pemberantasan berita hoax sudah sangat masif dilakukan oleh Kementerian Kominfo, namun disamping itu masyarakat juga perlu cerdas memilih informasi yang akurat.
“Pada tahun pemilu ini informasi hoax semakin marak untuk saling menjatuhkan, sebab itu sebagai masyarakat yang cerdas kita perlu mencari tahu lebih lanjut berita-berita atau konten-konten yang kita terima”. ucap Ari Ridwan
“Untuk mengetahui bahwa informasi itu hoax atau fakta adalah dengan mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri informasi hoax itu, supaya kita bisa membedakan antara informasi yang hoax dengan yang benar,” tambahnya.
Selanjutnya, Iqbal Prasetya sebagai Content Director menambahkan bahwa Tantangan di era digital yang harus kita hadapi adalah terjadinya banjir informasi yang tiada habisnya.
“Dalam pemilu ingatlah bahwa setiap dari kita berhak untuk memilih sesuai keinginan hati, jika ingin mendukung maka dukunglah dengan santun dan bersahabat, buatlah konten-konten yang edukatif dan positif tanpa mengandung kebencian maupun hoax,” ucapnya. (rel/wie)