JAKARTA (Berita): Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Richard Verma bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah Indonesia pada tanggal 1-2 Februari di Jakarta, untuk melanjutkan kerja sama bilateral di bawah Kemitraan Strategis Komprehensif (CSP) yang diumumkan oleh Presiden Biden dan Presiden Widodo pada November 2023 di Gedung Putih.
Humas Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Jakarta dalam siaran persnya menyebutkan hal itu Minggu (4/2/2024).
Dalam siaran pers itu disebutkan bahwa Juru Bicara Matthew Miller menyatakan pertemuan Wakil Menlu AS Richard Verma dengan Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury merayakan 75 tahun hubungan bilateral. Juga berakhirnya perundingan Rencana Aksi CSP sebagai panduan untuk hubungan bilateral selama lima tahun ke depan.
Kedua Wakil Menteri juga membahas kerja sama ekonomi serta isu-isu regional dan global, termasuk situasi di Timur Tengah dan pentingnya keamanan kesehatan global. Wakil Menlu AS menekankan komitmen AS terhadap ASEAN dan sentralitas ASEAN.
Secara terpisah, Wakil Menlu AS dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membahas kerja sama mineral kritis dan implementasi Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan.
Sebuah kemitraan jangka panjang yang penting yang akan memobilisasi lebih dari 20 miliar dolar AS pendanaan publik dan swasta untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.
Wakil Menteri Luar Negeri Verma dan Wakil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Edi Prio Pambudi membahas kerja sama untuk membangun rantai pasokan semikonduktor yang aman dan tangguh, mendukung interes Indonesia untuk bergabung dengan OECD, dan berbagi prakarsa di bawah Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF).
Wakil Menteri Verma berterima kasih kepada Indonesia karena mendukung tahun tuan rumah APEC 2023.
Selain pertemuan bilateral dengan para pejabat senior Indonesia, Wakil Menteri Verma dan para Perwakilan Tetap membahas Kemitraan Strategis Komprehensif AS-ASEAN dan mendukung Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific), termasuk melalui peran AS sebagai sumber investasi asing langsung nomor satu di kawasan ini.
Wamenlu Verma menegaskan kembali sentralitas ASEAN dengan menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan dan berterima kasih kepada anggota ASEAN yang terus menekan rezim militer Myanmar untuk menerapkan Konsensus Lima Poin.
Saat berada di Jakarta, Wakil Menteri Verma juga memimpin dialog publik mengenai Strategi Indo-Pasifik serta perluasan Kemitraan Strategis Komprehensif AS dengan ASEAN dan Indonesia di @america bersama para pembuat kebijakan dan generasi muda Indonesia. (wie)