MEDAN (Berita): Sebagai rasa syukur kepada Tuhan, puluhan warga Tionghoa dari Suku Hokien di Medan melaksanakan tradisi Sembahyang Tebu atau Tie Kong, Sabtu (17/2) malam.
Mereka melakukan Sembahyang Tie Kong atau Tie Kong di halaman rumah masing-masing di kawasan Jalan Titipapan, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, sembari berharap mendapat kemajuan terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Joeovana Ongko, salah seorang warga Suku Hokien menuturkan, tradisi tahunan di hari ke 9 perayaan Imlek ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur khususnya bagi Suku Hokien karena pada masanya Suku Hokien selamat dari maut setelah bersembunyi di perkebunan tebu.
“Sembahyang tahunan yang dilakukan secara serentak oleh umat Budha Tionghoa yakni suku Hokien,tidak lain adalah perayaan pergantian tahun baru Imlek 2575 terjadi pada malam ke sembilan setelah tahun baru yang lazim dirayakan oleh warga Tionghoa pada umumnya,” ujar Jeovana.
Jeovana menambahkan di Tahun Naga Kayu yang bertepatan dengan Pemilu, dirinya berharap warga Indonesia mendapatkan pemimpin yang membawa kemajuan bagi Negara Indonesia.
Dalam Sembahyang Tebu tersebut terlihat berbagai persiapan makanan seperti Kue, Buah buahan dan satu ekor Babi panggang yang nantinya akan dibagikan kepada keluarga dan kerabat dekat.
Puncak acara dilakukan pada saat pergantian hari ini,ditandai dengan pembakaran kertas sembahyang sebagai persembahan untuk Tuhan dengan harapan agar nantinya rezeki dan usaha semakin semakin diperbanyak dan diberi kemudahan.(att)