MEDAN (Berita): Pada dasarnya skema new normal ini sudah bisa dikatakan sebagai langkah awal untuk memperbaiki ekonomi domestik.
Ditengah pandemi Covid-19, yang paling penting adalah pemerintah bisa memulihkan daya beli masyarakat terlebih dahulu.
Demikian Pakar Ekonomi Benjamin Gunawan kepada Berita, Rabu, (9/6) menyikapi langkah yang harus diambil pemerintah memasuki New Normal saat ini.
Meski, lanjut Benjamin, skema New Normal diberlakukan, akan tetapi tahap pertama ini kan belum bisa menjanjikan banyak hal.
Terlebih pandemi belum sepenuhnya berakhir.
Karena itu pulihkan dulu daya beli masyarakat, ucapnya.
Menurut Benjamin, ekonomi memang tengah di putar, tetapi belum sepenuhnya optimal.
Jadi, tetap yang penting dilakukan pemerintah, skema bantuan tetap diberikan, fokuskan kepada pemulihan daya beli masyarakat ketimbang mengejar pembangunan fisik,ujarnya.
Jangan Takut Berlebihan
Berkaitan masih adanya kekuatiran masyarakat untuk berinvestasi, Benjamin mengatakan, memang, ditengah penyebaran Corona, maka muncul ancaman resesi yang menghantui banyak negara.
Nah, resesi ini membuat masyarakat takut untuk berinvestasi.
Tentunya hal ini juga akan membuat produk keuangan menjadi kurang diminati.
Tetapi, masyarakat seharusnya jangan kuatir yang berlebihan, ujarnya.
Karena pada dasarnya, penyebaran Covid-19 ini kan masih terkendali, meskipun belum menunjukan gejala perlambatan penambahan jumlah pasien.
“Bila ketakutan berlebihan yang dirasakan masyarakat, sehingga dengan ketakutan itu kemungkinan kondisi sektor perbankan terpuruk bisa bisa saja mencuat,” ucapnya.
Namun, sejauh ini upaya yang dilakukan oleh pemerintah khususnya Bank Indinesia juga mampu meredam gejolak di sektor keuangan.
“Saya menilai tidak perlu ragu untuk masuk ke instrumen keuangan. Bahkan instrumen keuangan yang sudah murah saat ini seperti saham, sangat menjanjikan keuntungan. Kalau mau bentuknya ke instrumen yang tahan krisis maka bisa membeli emas sebagai tabungan,” papar Benjamin. (lin)
