Uang Elektronik Beredar Di Sumut Capai 2,8 Juta

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Pada April 2020 total uang elektronik (UE) yang beredar di Sumatera Utara mencapai 2,87 juta UE atau meningkat sebesar 22,95 persen (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya (2,34 juta).

“Mayoritas UE yang beredar merupakan 79 persen server-based dan 21 persen chip-based,” kata Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut kepada wartawan di kantornya Kamis (11/6).

Dari sisi volume transaksi UE di Sumut pada April 2020 terjadi penurunan sebesar -21,09 persen (mtm) dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Menurut Wiwiek, terjadinya penurunan transaksi UE karena aktivitas yang menurun di masa pandemi Covid-19.

Masih diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH) oleh sebagian besar perkantoran dan pembatasan kegiatan usaha seperti mal, rumah makan dan tempat hiburan selama periode Covid-19 diprediksi menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi masyarakat sehingga turut memperlambat pertumbuhan penggunaan UE di masyarakat.

Sedangkan, dari sisi perkembangan agen, sambungnya, jumlah agen Layanan Keuangan Digital (LKD) mengalami peningkatan dari 20.573 pada Maret 2020 menjadi 20.870 pada April 2020.

Sementara, dari sisi transaksi, nominal transaksi melalui agen LKD di bulan April 2020 mengalami penurunan dari Rp38,7 miliar (Maret 2020) menjadi Rp32,9 miliar (April 2020).

Sejalan dengan tren penggunaan UE, transaksi nontunai menggunakan kartu ATM/Debet dan kartu kredit pada April 2020 juga mengalami penurunan, meskipun dari sisi jumlah kepemilikan kartu pada bulan April 2020 mengalami peningkatan dari 6,9 juta kartu (Maret 2020) menjadi 7,08 juta kartu (April 2020),” pungkasnya.

Ia mengatakan, untuk kartu ATM/Debet, dari sisi volume transaksi mengalami penurunan sebesar -14,01 persen (mtm).

Sementara, dari sisi nominal transaksi mengalami penurunan sebesar -16,65 persen (mtm) dengan kontribusi nominal transaksi terbesar berasal dari penarikan tunai (47,59 persen).

Ia menambahkan untuk volume transaksi kartu kredit pada bulan April 2020 mengalami penurunan sebesar -26,71 (mtm), sementara untuk nominal transaksi juga mengalami penurunan sebesar -26,68 persen (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya.

QRIS

Wiwiek juga menyampaikan bahwa hingga Mei 2020, terdapat 148.519 merchant QRIS di Sumut.

Jumlah merchant QRIS tersebut mengalami peningkatan sebesar 8,77 persen (mtm) atau sebanyak 11.973 merchant bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berjumlah 136.546 merchant.

Merchant QRIS ini telah tersebar di seluruh wilayah di Sumut dengan pangsa terbesar berada di Kota Medan dengan 86.598 merchant atau sekitar 58,3 persen dari total merchant QRIS di Sumut.

Daerah lain yang memiliki jumlah merchant QRIS terbesar adalah Kab. Deliserdang dan Kota P. Siantar dengan jumlah merchant QRIS masing-masing adalah 17.409 (11,7 persen) dan 4.452 (3,0 persen). (Wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan