MEDAN (Berita): Beberapa jam menahan rasa sakit, Michail Histon Sitanggang ,15, warga Jl. Kenari 28 Perumnas Mandala Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang tewas diduga usai dianiaya oknum aparat.
Informasi yang diperoleh di rumah duka dari kerabat keluarganya dan warga, Minggu (25/5/2024), peristiwa berujung maut yang dialami korban terjadi pada, Jumat (23/5/2024) sekira pukul 16.00 WIB. Saat itu sedang terjadi tawuran antar remaja di atas jembatan rel kereta api Jl. Pelikan Ujung.
Mengetahui adanya tawuran, korban yang duduk di bangku kelas 3 SMP Negeri 29 Medan itu bersama teman-temannya datang ke lokasi untuk menonton tawuran yang sedang berlangsung saling lempar batu.
“Tiba-tiba datang oknum aparat yang hendak membubarkan tawuran sehingga dua kelompok remaja langsung kabur,” ujar warga didampingi keluarga korban.
Korban yang merupakan anak keempat dari 4 bersaudara itu tidak kabur karena tidak ikut tawuran.
“Tiba-tiba oknum aparat tersebut langsung membanting tubuh korban ke bawah jembatan rel kereta api. Tak sampai disitu saja, oknum aparat itu turun ke bawah, lalu diduga mengijak-injak tubuh korban hingga kening dan dadanya terluka. Selain itu korban yang tak sadarkan diri itu juga mengeluarkan kotoran dari anusnya,” timpal keluarga korban.
Usai menganiaya korban, oknum aparat itu meninggalkan lokasi. Rekan-rekan korban Diki dan Putra yang melihat kejadian itu langsung membawanya ke salah satu rumah sakit terdekat namun ditolak pihak rumah sakit.
Akhirnya korban dibawa lagi ke rumah sakit yang lain, tetapi juga ditolak. Saat akan dibawa pulang ke rumah, korban sudah tidak bernyawa lagi.
Sejumlah keluarga korban yang diwawancarai di rumah duka mengungkapkan jika almarhum selama hidupnya dikenal baik, ramah dan patuh kepada orangtua dan keluarga. Diungkapkan keluarga, ayah korban, Biator Budiman Sitanggang sudah meninggal pada 2021 silam. Sedangkan kakak korban meninggal pada 2023.
Diungkapkan warga lagi, saat kejadian meninggalnya almarhum, ibunya Lenny br Damanik sedang berada di kampung karena orangtuanya meninggal dan belum dikuburkan. Mengetahui kejadian naas yang menimpa anaknya, Lenny langsung berangkat pulang ke rumahnya.
“Seyogianya Michail ini saya ajak ke kampung karena kakeknya meninggal namun korban (Michail) tidak bisa ikut karena akan menghadiri acara perpisahan di sekolahnya,” tutur Lenny Br Damanik.
Warga juga mengaku pada Sabtu malam pihak Denpom sudah datang ke rumah duka guna melakukan penyelidikan. Bahkan, keluarga korban sudah membuat laporan pengaduan di Dem POM I/5.
Pantauan di rumah duka, terlihat sejumlah muda/i dari Gereja Katolik memberikan kata-kata penghiburan kepada ibu korban, Lenny br Damanik dan abang almarhum. Tampak ibu korban tak kuasa menahan tangis karena kehilangan anaknya itu.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya mengatakan jika pihaknya sudah mengecek korban di rumah duka.
“Setelah mendapat informasi ada seorang remaja meninggal, kita langsung bergerak ke lokasi dan memintai keterangan saksi-saksi serta melakukan penyelidikan,” ungkapnya.
Saat disinggung apakah pelakunya merupakan oknum aparat, Kanit mengatakan kata warga diduga seperti itu. “Kita sudah mengarahkan keluarga korban untuk melapor ke instansi terkait,” pungkasnya.(att)
Berita Sore/Andi Aria Tirtayasa
Jasad Michail Histon Sitanggang saat masih disemayamkan di rumah duka Jl. Kenari 28 Perumnas Mandala, Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Seituan, Sabtu (24/5/2024).