MEDAN (Berita): Imbal hasil US Treasury melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini Rabu (5/6/2024) sehingga berdampak pada nilai tukar rupiah ke zona merah, melemah Rp16.255 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin kepada Berita Rabu (5/6/2024) mengatakan
imbal hasil US Treasury 10 tahun melemah di bawah 4,4 persen. Begitu pula untuk imbal hasil US Treasury 2 tahun juga melemah di bawah 4,8 persen.
“Pelemahan imbal hasil US Treasury tersebut tentunya menjadi kabar baik bagi mata uang rupiah. Dimana rupiah berpeluang untuk menguat terhadap dolar AS,’ kata Gunawan.
Ditambah lagi kinerja USD Index juga turut mengalami pelemahan meskipun terpantau bergerak stabil di kisaran 104 dalam satu hari perdagangan terakhir.
Namun, kinerja mata uang rupiah pada sesi perdagangan pagi hari ini ditransaksikan melemah di level Rp16.255 per dolar AS
“Meskipun rupiah berpeluang menguat, namun minimnya sokongan agenda ekonomi pada hari ini membuat rupiah banyak digerakkan sentimen teknikal,” katanya.
Sehingga membuka berpeluang rupiah untuk bergerak volatile. Selain rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini dibuka melemah tipis di level 7.092 (09.03 WIB), meskipun sejumlah bursa di Asia umumnya bergerak mendatar.
IHSG juga memiliki kecenderungan untuk bergerak seirama. Dimana IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.070 hingga 7.120.
Disisi lain, harga emas juga bergerak sangat volatile dalam satu hari perdagangan terakhir. Harga emas bergerak dalam rentang $2.315 hingga $2.350 per ons troy nya.
Dan pada perdagangan pagi ini harga emas ditransaksikan di kisaran harga $2.329 pr ons troy. Relatif stabil dibandingkan harga emas pada perdagangan sore kemarin. (wie)