MEDAN (Berita): Guna meningkatkan mutu pendidikan dan terwujudnya Indonesia emas 2045, Komisi II DPRD Medan dorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan merealisasikan pendidikan Akademi komunitas.
Akademi komunitas agar dijadikan pendidikan formal dan membuat jurusan sesuai kearifan lokal.
Dorongan dan saran itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari ST kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan Benny Sinomba Siregar SE dalam rapat evaluasi anggaran semester I Tahun 2024 di ruang komisi gedung dewan, Selasa (9/7/2024).
Rapat dipimpin Ketua Komisi Sudari ST didampingi amggota Komisi Modesta Marpaung SKM. Sedangkan pihak Disdikbud, selain Benny Sinomba Siregar juga didampingi sejumlah Kabid dan staf di Disdikbud.
Disampaikan Sudari, Disdikbud supaya menghadirkan sekolah akademi komunitas di Medan. Sekolah tersebut nantinya memiliki jurusan yang disesuaikan dengan kearifan lokal daerah Kota Medan. “Harapan kita, sekolah akademi komunitas bisa hadir di Medan. Disdikbud Medan supaya membuat dan menjalankan program itu dengan jemput bola ke Kementerian Pendidikan,” ujar Sudari.
Dikatakan Sudari, nantinya para lulusan Akademi Komunitas harus siap pakai. Mampu membuka usaha secara mandiri. “Saat ini banyak lulusan Sarjana namun tidak mampu menerapkan disiplin ilmu yang dimiliki untuk berkarya mandiri,” terang Sudari.
Menurut Sudari, saat ini, bagi kaum milenial terutama generasi Gen Z harus mampu menguasai hilirisasi digital. “Maka Disdikbud harus mampu berinovasi menyahuti kebituhan itu,” imbuhnya.
Masih dalam rapat, pendapat gayung bersambut disampaikan Modesta Marpaung SKM, terkait dukungan program Akademi Komunitas. “Untuk mewujudkan program itu, kami siap mendukung pengalokasian anggaran di P -APBD Pemko Medan TA 2024,” ucapnya serius.
Menurut Modesta, Dianya sangat mendukung penuh penambahan anggaran bagi pendidikan apalagi kepentingan masyarakat banyak. Dikatakan, anggaran pendidikan bagi masyarakat kecil patut diperjuangkan.
Bahkan Sudari menimpali lagi, pendidikan sebagai pelayanan dasar jangan sampai ada pemotongan anggaran alasan efisiensi. “Kalau harus terjadi efisiensi anggaran jangan dipotong dari program jenis bantuan pendidikan yang seyogianya untuk warga prasejahtera,” sambungnya yang diamini Modesta Marpaung.
Menanggapi saran dan kritikan ke dua anggota dewan Komisi 2 DPRD Medan itu. Kepala Disdikbud Kota Medan Benny Sinomba Siregar SE menyambut baik program tersebut. Benny pun mengaku akan menindaklanjutinya.
“Terima kasih atas sarannya, kami tetap berharap dukungan dan masukan dari semua pihak terutama dari DPRD selaku konterpart kami,” sebut Benny. (mz)