MEDAN (Berita): Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengungkapkan ada beberapa hal penting yang menjadi catatan untuk diperhatikan dalam pengembangan usaha ini nantinya.
Salah satunya ialah memprioritaskan kesejahteraan petani.
Selama ini, petani sering kali menjadi pihak yang paling dirugikan dalam rantai distribusi usaha, antara lain disebabkan oleh praktik tengkulak.
Kata Wagubsu saat nenerima Direktur Utama Dhurga Surya Isfan Fachrudin beserta jajaran direksi dan komisarisnya dan usai mendengar program PT Dhirga Surya untuk mengembangkan penjualan beras di Sumut yang berlangsung di rumah dinas Wagubsu, Jln. Teuku Daud Medan.
Dikatakan Wagubsu, Keuntungan itu penting dalam dunia usaha dan pengembangan usaha ini tentu kita tak mau rugi.
Tetapi aspek lain yang tak kalah penting juga jangan dilupakan.
Usaha ini juga harus mampu membantu memperbaiki nasib para petani, menghasilkan beras berkualitas dengan harga terjangkau dan tentunya membawa keuntungan hasil penjualan yang berkontribusi pada PAD kita, jelas Wagub.
Kemudian, mumpung masih di tahap perencanaan, Wagub berharap agar analisis pembiayaan dan penjualan dilakukan dengan seksama dan target tidak muluk.
“Jangan sampai perhitungan di atas kertas terlihat cantik, namun malah merugi ketika berjalan. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan beras yakni teknis dan operasional seperti kualitas mesin giling yang tentu akan berpengaruh pula pada kualitas dan kuantitas beras yang diperoleh,” ucap Wagubsu.
“Selain melibatkan Bumdes, tolong didiskusikan juga keterlibatan koperasi di desa dalam usaha ini, sehingga koperasi kita juga hidup. Masih banyak yang harus ditindaklanjuti terkait teknis, segera disempurnakan dan lebih rinci,” pesan Wagub.
Dalam pertemuan itu Isfan menyampaikan, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Dhirga Surya siap mengembangkan usaha penjualan beras di Sumatera Utara (Sumut).
Adapun presentasi program PT Dhirga Surya antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup para petani di daerah ini.
Isfan Fachrudin juga menyampaikan, program usaha beras menuju Sumut Bermartabat yang sedang dikembangkan ini diharapkan dapat menjadi solusi peningkatan taraf hidup petani.
Salah satu caranya yakni memutus rantai tengkulak dengan membeli gabah langsung ke petani dan menjaga harga dasar Gabah Kering Panen (GKP) petani yang layak atau minimal Rp 4500/kg.
Untuk tahap awal, usaha beras ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan beras 29.289 ASN atau sekitar 900 ton.
“Dari beberapa kali pertemuan dan diskusi yang difasilitasi oleh Dinas PMD, beberapa Bumdes di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Langkat menyatakan kesediaan untuk kerja sama dengan pihaknya,” ucap Isfan.
Tidak Muluk
Kemudian, kata Wagubsu, mumpung masih di tahap perencanaan, Wagub berharap agar analisis pembiayaan dan penjualan dilakukan dengan seksama dan target tidak muluk.
Jangan sampai perhitungan di atas kertas terlihat cantik, namun malah merugi ketika berjalan.
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan beras yakni teknis dan operasional seperti kualitas mesin giling yang tentu akan berpengaruh pula pada kualitas dan kuantitas beras yang diperoleh, ucap Wagubsu.
Turut hadir mendampingi Wagub Musa Rajekshah yakni Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Dahler Lubis, Kepala Dinas PMD Aspan Sofian, Kepala Biro Bina Perekonomian Ernita Bangun dan Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut Ridho Haykal Alam.
Kemudian dari pihak Dhirga Surya, Komisaris Utama Surya Sandry Harahap, Komisaris Walid Sembiring, Direktur Operasional Budi Hartoyo, Manager Umum Ganda Maulana, Manager Keuangan Ryan Hidayat dan lainnya. (lin)