Seniman Minta Bacagub Barry Simorangkir Bangun Ekosistem Budaya

  • Bagikan

Medan (Berita): Para seniman dan budayawan berharap bakal calon gubernur Sumatera Utara Barry Simorangkir memberi perhatian lebih pada sektor seni dan budaya, serta bisa membangun ekosistem kebudayaan. Aspirasi ini disampaikan dalam diskusi yang dilakukan antara Bang Ber dengan beberapa penggiat seni dan budaya di Sumut, di antaranya Mateus Suwarsono (Pendiri Sanggar Seni Bale Marojahan), Juhendri Chaniago (Penggiat seni Sumatera Utara), Togi Sirait (Pimpinan Sanggar Ruma Aksara), serta Idris Pasaribu (Dewan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan), pada 26 Juli 2024.

“Sekarang ini belum terbentuk ekosistem kebudayaan yang menjangkau hingga akar rumput,” kata Warsono. Karenanya, perlu digalakkan penggalian kearifan lokal yang selaras dengan perkembangan zaman agar kehadiran budaya tak sebatas tradisi kebutuhan adat belaka.

Para seniman dan budayawan melihat sebetulnya sudah ada peningkatan perhatian dari pemerintah daerah terhadap kebudayaan. Hal ini tercermin dari peningkatan dana hibah untuk seni dan budaya. Namun begitu, peningkatan perhatian ini belum merata di seluruh Sumut.

Namun begitu, Juhendri mengingatkan bahwa peningkatan anggaran saja tidak cukup. “Lebih dari itu, pemerintah harus punya strategi kebudayaan,” katanya.

Budaya tidak boleh disikapi sebatas tontonan atau sekadar pakaian adat untuk seremoni. Kebudayaan seharusnya memiliki muatan kebersamaan dan juga keberlanjutan.

Dalam kesempatan diskusi ini, Bang Ber berbagi pengalamannya merantau selama 21 tahun ke Amerika Serikat, negara yang mampu membangun hegemoni budaya. Dia setuju bahwa kunci kemajuan budaya adalah ekosistem kebudayaan yang menjadi bagian dari strategi kebudayaan pemerintah. Inilah yang dilakukan di Amerika Serikat dan juga Korea Selatan yang belakangan produk-produk budayanya mampu menguasai dunia.

Langkah awal dan sederhana yang dapat dilakukan dalam waktu dekat adalah menghidupkan kembali kalender budaya seperti yang pernah diinisiasi oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba. Keberadaan kalender budaya penting guna menarik lebih banyak wisatawan ke Sumatera Utara serta menghidupkan kegiatan-kegiatan seni dan budaya.(rel).

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *