Adventorial
Tekan penurunan angka stunting kepada masyarakat, Puskesmas Rami terus memberikan pelayanan terbaik demi wujudkan kota Pematangsiantar sehat dan berkualitas.
Melalui program Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar telah berhasil meraih penghargaan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) karena dinilai sukses menurunkan prevalensi Stunting.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi Stunting Kota Pematangsiantar sebesar 7,7 persen, turun dari tahun sebelumnya sebesar 14,3 persen.
Capaian tersebut menurut Walikota dr Susanti Dewayani, berkat seluruh jajarannya yang komit dan bekerja keras untuk menurunkan angka Stunting di Kota Pematangsiantar. Peran penting seluruh Puskesmas yang ada di Kota Pematangsiantar juga paling dominan.
Sejalan dengan program pemerintah pusat dan khususnya Pemko Pematangsiantar, Puskesmas Rami pun turut melakukan berbagai langkah strategis dan komitmen dalam penurunan angka Stunting di wilayahnya yang meliputi 7 kelurahan.
Setidaknya sebanyak 41.708.000 jiwa yang terdata di Puskesmas Rami untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap bulannya, rata rata 800 pasien yang harus dilayani dengan bantuan 2 Puskesmas Pembantu (Pustu), Pukeskel, 48 Nakes termasuk dokter dan pegawai juga 165 Kader posyandu.
Di bawah tangan dingin Dr Yanti M Napitupulu, masyarakat di wilayah Puskesmas Rami merasakan pelayanan yang sangat baik. Sosok pemimpin yang humanis dan memiliki integritas yang tinggi terhadap amanah yang diembannya.
Tak hanya masyarakat, bahkan seluruh jajarannya di Puskesmas Rami juga sangat mengapresiasi kinerja dr Yanti yang sudah lebih 6 tahun menjadi Kapus. Ia selalu mobile dan sistem manajerial yang diterapkannya kepada seluruh jajarannya sesuai tupoksinya, sehingga capaian kinerja bisa maksimal. Tak hanya masyarakat, bahkan seluruh jajarannya di Puskesmas Rami juga sangat mengapresiasi kinerja dr Yanti yang sudah lebih 6 tahun menjadi Kapus.
“Berkat ibu Kapus, kami semua bisa belajar hingga menjadi lebih baik, bukan hanya dalam pelayanan kesehatan, tapi secara administrasi dan manajemen kami semua belajar dari dr Yanti yang memiliki motivasi dan inovasi membangun Puskesmas yang melayani dengan sepenuh hati,” kata Elisa salah satu staf di Puskesmas Rami.
Menurut dokter Yanti yang sebelumnya menjabat sebagai Kapus Karo bahwa program pemerintah dalam penurunan angka Stunting kian berhasil. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sangat besar manfaatnya.
“PMT sangat baik dan berhasil, ada 1 kasus anak yang awalnya hanya bisa duduk saja, kini sudah bisa berjalan bahkan berlari setelah mendapatkan PMT. Proses ini, kita pantau terus dengan melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi dan lainnya melalui Posbindu (Pos Binaan Terpadu) yang sasarannya usia 15-59 tahun (produktif),” jelas dokter Yanti di kantornya Jalan Jalan Sumber Jaya II Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Siantar Martoba.
Untuk anak stunting kata dr Yanti, selain diberikan makanan tambahan berbahan lokal juga diberi Susu dan vitamin. Tak hanya itu, ibu hamil juga memperoleh pelayanan tersebut dan dr Yanti memastikan semua warga tercover di BPJS.
“Jika anak stunting/masyarakat yang belum terdaftar akan dibantu administrasi agar tercover di BPJS, khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu. Siantar sebagai peraih predikat UHC tentu menjadi lebih prioritas untuk bisa terdaftar dalam BPJS,” ungkap dr Yanti.
Masyarakat Siantar Martoba juga sangat berterima kasih atas pelayanan para Nakes di Puskesmas Rami, khususnya dalam penyaluran PMT. Masyarakat dapat mengkonsumsi makanan tambahan (bergizi) secara gratis.
“Terima kasih Puskesmas Rami yang telah memberikan susu dan vitamin, sehingga pertumbuhan anak saya lebih baik lagi,” kata seorang ibu pasien Puskesmas Rami.
Selain menyediakan Faskes umum, Puskesmas Rami juga memiliki poli dan ruang konseling bagi penderita TB dan HIV (penyakit menular). Ada beberapa kasus HIV dan terus dipantau agar rutin mengkonsumsi obat untuk mendeteksi kasus tersebut, Puskesmas Rami bekerjasama dengan LSM Caritas (penyintas HIV).
“Pasien HIV yabg terdata pada kami ada 6 kasus sedangkan stunting ada 25 kasus,” jelasnya.
Edukasi dan sosialisasi juga rutin dilakukan, selain pelayanan di Puskesmas juga dilakukan Home visit menghimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan, hidup bersih dan jangan malu untuk memeriksakan diri.
Puskesmas Rami juga melakukan konseling dan pemeriksaan kepada remaja dengan mengunjungi sekolah dari mulai tingkat SD hingga SMA. Memeriksa hipertensi, pemberian vitamin dan obat cacing. Guna memastikan pertumbuhan anak berproses baik, menciptakan generasi yang sehat jasmani dan rohani.
“Tapi di wilayah kami, kesadaran masyarakat cukup tinggi untuk memeriksakan kesehatan bahkan kalau hari Senin, Puskesmas ini dipenuhi pasien dan kami siap memberi pelayanan yang optimal,” jelasnya.
Menurut dr Yanti, tak ada kendala dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hanya saja, dokter senior ini berharap dapat segera memiliki gedung baru.
Mengapa?, karena bangunan fisik Puskesmas Rami yang dibangun sekitar tahun 2011 sangat kecil dibandingkan Puskesmas lain. Mengingat, banyaknya pasien yang harus dilayani tidak didukung dengan sarana/prasarana yang memadai. Seperti ruang tunggu,ruang periksa, ruang apotik, ruang laboratorium, ruang poli dan lainnya.
“Sehingga jika pasien banyak, terpaksa duduk di tangga, di bawah depan dekat pagar, numpang di kantor lurah (yang bersebelahan dengan Puskesmas Rami),” katanya.
Satu kendala lagi yang dihadapi Puskesmas Rami dan mungkin sama dengan Puskesmas lainnya. Terkait rujukan Puskesmas yang diminta masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kaca nata. Sedangkan untuk pelayanan tersebut bukanlah menjadi kebijakan Puskesmas tapi batasan yang dibuat BPJS.
“Jadi terkait optik, kami hanya berdasarkan aturan dan petunjuk BPJS yang membatasi kuota pelayanan untuk kaca mata,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dr Yanti mengucap terima kasih dan apresiasi kepada Walikota Pematangsiantar yang sudah memotivasi seluruh jajarannya, khususnya para Kapus dan jajaran Nakes untuk tidak lelah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Terima kasih bu Wali dr Susanti yang sudah bersedia mendengarkan keluh kesah kami dan selalu memotivasi kami untuk terus maju, berkarya dan berinovasi. Kami siap mendukung dan mewujudkan visi Pematangsiantar Sehat Sejahtera Berkualitas dengan capaian kinerja yang optimal. Puskesmas Rami Jaya,” tutupnya. (Advertorial)