MEDAN (Berita): Perekonomian Sumatera Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan II-2024 atas dasar harga berlaku mencapai Rp285,32 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp157,32 triliun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Asim Saputra mengatakan hal itu kepada wartawan Senin (5/8/2024).
“Ekonomi Sumatera Utara Triwulan II-2024 terhadap Triwulan I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 2,94 persen (q-to-q),” kata Asim.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 17,64 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,89 persen.
“Ekonomi Sumatera Utara Triwulan II-2024 terhadap Triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,95 persen (y-on-y),” katanya.
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,75 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 11,24 persen.
Asim menyebut ekonomi Sumatera Utara Semester I-2024 terhadap Semester I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,91 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,67 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT/PK-LNPRT) sebesar 12,86 persen.
Struktur Ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada Triwulan II-2024 didominasi oleh beberapa provinsi diantaranya Provinsi Sumatera Utara memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar 23,51 persen; Provinsi Riau sebesar 22,59 persen; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,61 persen; Provinsi Lampung sebesar 10,28 persen. Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,18 persen. (wie)