Ekonomi Sumut Tumbuh Stabil

  • Bagikan
Berita Sore/ist Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Sumatera Utara Arridel Mindra (tengah) pada konferensi pers di Gedung Keuangan Negara Jalan Diponegoro Medan Selasa (20/8/2024).

MEDAN (Berita): Perekonomian Sumatera Utara terus tumbuh dengan stabil, tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi sebesar 4,95 persen secara tahunan (yoy) pada Triwulan II 2024.

“Pertumbuhan ini didukung oleh konsumsi rumah tangga yang kuat serta peningkatan investasi, terutama di sektor-sektor utama seperti perdagangan, industri pengolahan, dan pertanian,” kata Arridel Mindra, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Sumatera Utara yang juga Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Utara I pada konferensi pers di Gedung Keuangan Negara Jalan Diponegoro Medan Selasa (20/8/2024).

Saat itu Arridel didampingi Syaiful selaku Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumatera Utara, Parjiya selaku Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatera Utara, Dodok Dwi Handoko selaku Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sumatera Utara, dan Darmawan selaku Kepala Kanwil DJP Sumatera Utara II.

Arridel mengatakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Utara pada Triwulan II 2024 mencapai Rp285,32 triliun dalam nilai Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Rp157,32 triliun dalam nilai Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa perekonomian wilayah ini tetap bertumbuh meskipun ada berbagai tantangan global,” terangnya .

Terkait inflasi dan deflasi, Arridel mengatakan stabilitas Harga Terjaga Sumatera Utara mencatat deflasi sebesar 0,82 persen pada Juli 2024, lebih tinggi dibandingkan deflasi nasional yang mencapai -0,18 persen pada bulan yang sama.

Secara tahunan, inflasi di Sumatera Utara tercatat sebesar 2,06 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,13 persen. Beberapa komoditas utama yang mempengaruhi inflasi di wilayah ini termasuk cabai rawit, beras, bayam, emas perhiasan, dan kangkung.

“Meskipun terjadi deflasi, stabilitas harga di Sumatera Utara tetap terjaga, yang menunjukkan pengelolaan yang baik atas faktor-faktor yang mempengaruhi harga di pasar lokal,” ungkap Arridel. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *