MEDAN (Berita): LAZNAS Djalaludin Pane Foundation (DPF) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi, khususnya di kalangan amil zakat.
Dalam kegiatan pembinaan terbaru, LAZNAS DPF telah membina 25 amil merupakan karyawan dari PT. Mujur Lestari.
Kegiatan ini diikuti dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta, yang tidak
hanya aktif dalam setiap sesi, tetapi juga bersemangat untuk berbagi pengalaman
dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan.
Selama pembinaan, para amil dengan terbuka mengungkapkan berbagai tantangan yang mereka temui dalam menjalankan peran sebagai amil zakat. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah minimnya pemahaman masyarakat mengenai peran Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Banyak masyarakat yang masih lebih memilih menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) mereka secara langsung kepada mustahik, tanpa melalui lembaga yang resmi.
Hal ini menunjukkan bahwa masih dibutuhkan edukasi danpendekatan yang lebih intensif agar masyarakat memahami pentingnya peran LAZ dalam pengelolaan ZIS secara profesional dan tepat sasaran.
Dalam sesi diskusi, narasumber memberikan tanggapan yang sangat konkret dan solutif terhadap masukan dari para amil.
Salah satu sesi tanya jawab yang paling menonjol datang dari Mahyudin, yang berperan sebagai amil.
Beliau mengusulkan beberapa program yang telah dijalankan oleh amil di PMKS Aek Batu, seperti pemberdayaan masyarakat melalui UMKM Produktif.
Program ini berfokus pada pengembangan usaha kerajinan sapu lidi dan pengelolaan minyak curah, yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga di sekitar perusahaan.
Menanggapi usulan tersebut, Irfana Steviano, CEO LAZNAS DPF, memberikan dukungan penuh.
Menurut beliau, program-program yang diusulkan sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memiliki potensi besar untuk segera diimplementasikan.
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya keberlanjutan pembinaan amil agar program-program tersebut dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Keberhasilan program ini diharapkan menjadi contoh nyata dari kolaborasi antara LAZ dan masyarakat dalam menciptakan solusi yang tepat guna
untuk mengatasi permasalahan ekonomi lokal.
Pembinaan ini tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan teknis para amil, tetapi juga menekankan pentingnya membangun jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sosial.
Para peserta diajak untuk memahami bahwa peran mereka sebagai amil tidak hanya sebatas menyalurkan dana ZIS, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para amil dapat menjadi lebih percaya diri dalam menjalankan tugasnya dan lebih proaktif dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada.
Keberlanjutan program pembinaan ini juga menjadi perhatian utama LAZNAS DPF Irfana Steviano menyampaikan bahwa pembinaan ini akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan para amil mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Beliau juga berharap agar sinergi antara LAZNAS DPF dengan PT. Mujur Lestari dapat terus ditingkatkan, sehingga program-program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh para amil dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang berkelanjutan.
Selain itu, LAZNAS DPF juga berencana untuk memperluas program pembinaan ini ke wilayah lain di Indonesia, dengan tujuan untuk membina lebih banyak amil yang dapat berkontribusi dalam pengelolaan ZIS secara profesional.
Diharapkan dengan semakin banyaknya amil yang terlatih, pengelolaan ZIS di Indonesia akan semakin optimal dan berdampak positif bagi kesejahteraan
masyarakat, khususnya mereka yang berada di daerah-daerah terpencil.
Kegiatan pembinaan amil ini merupakan salah satu upaya LAZNAS DPF dalam mewujudkan visi besar untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera. Dengan dukungan dari berbagai pihak, terutama PT. Mujur Lestari.
LAZNAS DPF optimis bahwa upaya ini akan memberikan dampak yang signifikan dalam jangka panjang.
Ke depan, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya ini, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.(rel)