TOBA (Berita) : Guna mendukung pembangunan bidang pariwisata khususnya wisata budaya, Pemerintah Kabupaten Toba mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan Toba Natorang Fiesta (TNF) yang dilaksanakan Forum Martabe Sigurs (FORMASI) di Desa Huta Gurgur 1, Kecamatan Silaen, Jumat (23/8).
Apresiasi kegiatan perdana yang digelar Formasi ini disampaikan Bupati Toba melalui Sekda Augus Sitorus saat menghadiri malam puncak Toba Natorang Fiesta.
Augus Sitorus mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Toba bangga akan banyaknya rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung sejak pagi , di antaranya penanaman pohon, penaburan bibit ikan, senam lansia, turiturian, martumba, pagelaran lagu opera, fashion show cilik, pameran foto, dan hiburan .
“Kegiatan Toba Natorang Fiesta melalui Formasi ini juga dilakukan dalam rangka menyemarakkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI serta menggali nilai-nilai nilai luhur kearifan lokal yang sudah ratusan bahkan ribuan tahun. Ini tentunya dengan dukungan masyarakat agar tetap menjaga dan melestarikan budaya Batak Toba,” katanya.
Disampaikan juga bahwa Pemkab Toba terus menerus menyosialisasikan kearifan lokal yang disebut oleh Bupati Toba, Poltak Sitorus sebagai prinsip Batak Naraja.
” Sekali lagi terima kasih kepada panitia pelaksana dan selamat atas pagelaran Toba Natorang Fiesta,” katanya mengakhiri.
Kegiatan seni budaya ini, menurut Harapan Sibarani sebagai pendiri forum adalah wujud gagasan masyarakat Sigurs akan banyaknya di lokasi ini potensi wisata budaya.
Forum Martabe Sigurs (FORMASI) ini . memiliki arti yang merupakan singkatan. Sigurs adalah singkatan dari Sitorang Huta Gurgur Sekitarnya yang terdiri dari 11 Desa . Martabe adalah singkatan marsipature hutana be (memperbaiki kampung masing-masing).
“Sigurs ini adalah Sitorang, Huta Gurgur dan sekitarnya. Jadi yang 11 desa itu ada namanya Desa Sitorang, Huta Namora, Natolu Tali , Huta Gurgur 1, Huta Gurgur 2, Hutagaol Sihujur, Panindii, Sibide, Sibide Barat, Maranti Barat , dan Dalihan Na Tolu,” kata Harapan Sibarani didampingi Ketua Formasi Pantun Siagian kepada wartawan.
Harapan Sibarani juga memaparkan sejumlah situs peninggalan masa lampau si daerah ini, yang hingga kini bisa dinikmati generasi muda.
“‘Yang pertama itu ada situs peninggalan para raja-raja khususnya peninggalan Oppung Raja Sijorat ada di sini. Mungkin di kawasan Danau Toba kerajaan yang masih eksis itu hanya kerajaan Raja Sijorat yaitu Paraliman Panjaitan yang ada di daerah Sitorang ini tepatnya di Natolu Tali. Selanjutnya juga Bius-nya masih berlaku saat ini, ada Bius Sitorang, Narumonda, Sigumpar, dan Parsambilan. Dan itu masih berlaku hingga saat ini. Demikian juga tatanan kehidupan berbudaya di sini juga masih kental hingga saat ini,”katanya.
Selain itu, kebiasaan marpesta juga masih dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan yang disepakati. Sarkofagus juga sangat banyak di sini yang merupakan tanda adanya peradaban zaman purba.
“Sarkofagus itu masih lestari hingga saat ini, bisa kita lihat itu di beberapa desa. Termasuk juga rumah-rumah adat juga sangat banyak di sini. Ada Lumban Galagala di Sitorang, kemudian juga ada di Hutagaol Sihujur. Ada keunikan di sana, biasanya rumah adat itu saling berhadapan dan di tengah-tengahnya itu adalah lokasi untuk atraksi seni budaya dan itulah yang kami lambangkan hari ini,” lanjutnya.
Ia pun mengungkapkan masyarakat Sitorang Huta Gurgur yang terdiri dari 11 desa itu telah menyatukan hati berkeinginan kampung ini lebih maju di bidang pariwisata, budaya dan juga di bidang pertanian dan ekonomi kreatif.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Toba agar menetapkan destinasi wisata budaya untuk daerah kecamatan Silaen khususnya di Sitorang ini.
Kegiatan ini juga sudah diusulkan ke pemerintah agar nantinya menjadi event tahunan dengan tuan rumah bergantian di antaranya 11 desa.
Secara ringkas Harapan menjelaskan rangkaian acara Toba Natotang Fiesta 2024 ini.
“Yang pertama, kita awali tadi dengan penanaman bibit pohon, dan penaburan benih ikan di Aek Bolon. Jadi, Aek Bolon ini kita proyeksikan menjadi destinasi wisata, juga di Sitorang ini untuk fishing dan mungkin juga fun rafting nantinya. Kemudian juga ada tadi kita buat acara lomba marturiturian, ada juga lomba martumba, senam lansia, dan juga tadi ada Andung untuk atraksi. Dan untuk malam ini, kita akan melaksanakan Gondang Naposo, dimana Gondang Naposo ini sudah sangat jarang dilakukan di daerah kita ini khususnya di daerah Sitorang, dan kita melibatkan seluruh masyarakat termasuk orang tua,” pungkasnya.
Camat Silaen, Tumpal Panjaitan dalam sambutannya menerangkan, Silaen memiliki potensi pariwisata yang dapat dikemas menjadi lokasi wisata budaya. Dia pun berharap Peran aktif anak rantau untuk turut serta mengembangkan 11 desa ini menjadi obyek wisata baru di Kabupaten Toba.
“Banyak perantau Sitorang Hutagurgur Sekitarnya yang sukses. Kita akan menjalin komunikasi untuk membantu, khususnya terkait pendanaan. Terkait kegiatan Toba Natorang Fiesta 2024 dan 4 (empat) event lanjutan lainnya yang direncanakan Formasi. Hal ini juga akan saya dikoordinasikan kepada para perantau, seperti Yayasan Panjaitan Lumban Tor dan perantau sukses lainnya,” tutur Tumpal Panjaitan. (rg).