ACEH SINGKIL (Berita): “Fest Kampung Kita”, tempat sekumpulan anak muda Pulo Sarok, Singkil, turut ambil posisi menggelar diskusi publik, mereka bicara peran dan fungsi pemuda di pemilihan kepala daerah 2024.
M Zikri, selaku ketua panitia diskusi dalam sambutannya mengucapkan salam hormat kepada audiens dan para narasumber.
Acara diskusi publik yang mengangkat peran pemuda, seraya mengulik visi dan misi dua pasang calon bupati dan wakil bupati Aceh Singkil di Pilkada, 27 November mendatang.
Diskusi anak muda ini, dilaksanakan, Sabtu (31/8/2024) malam di cafe Senina Pulo Sarok.
“Tema yang kita angkat, yaitu peran dan fungsi pemuda dalam kemajuan Kabupaten Aceh Singkil melalui pilkada 2024, “ kata Zikri.
Rusli Jabat, sebagai pemateri pertama dalam paparan nya mengatakan, bahwa Aceh Singkil ini adalah ibarat rumah.
“Rumah dan seisinya harus bisa memberi rasa teduh dan aman bagi penghuni.Bila tidak nyaman, cari penyebab dan segera benahi ulang,“ kata Rusli.
Dikatakan, sejak mekar, Aceh Singkil sudah dipimipin oleh sepuluh bupati, baik defenitif maupun setingkat penjabat. Artinya apa, sudah kah Aceh Singkil sebagai rumah bagi semua penghuni nya atau sudah mampu memberikan rasa aman dan teduh?.
“Jawab sendiri nanti masing-masing di rumah,” ucapnya.
Rusli pun mengingatkan, pemuda Singkil jangan sempat merantau di negeri sendiri. Tunjukkan identitas dan kreativitasmu.
Sebagai generasi milenial dan kreatif tambah Rusli, pemuda harus bisa meminta kuota dari semua lapangan pekerjaan yang ada.
Sementara, ustadz Rosman Hasmi yang disebut tokoh agama, lebih mengedepankan memberi motivasi kepada pemuda muslim beriman dan punya identitas diri.
“Ini gagasan brilian, saya ingin berbagi motivasi. Usia 27 tahun, saya pernah pimpin lembaga DPRD semasa Kabupaten Aceh Selatan dulu, yakni sebagai pimpinan dewan termuda masa itu,” ungkap ustadz Rosman.
Pemuda Singkil harus punya identitas, “Kita ini cucu ulama besar Syech Abdurrauf As-Singkili dan Syech Hamzah Alfansury, jadi nikmat mana lagi yang kau dustakan,” tegas ustadz Rosman.
“SDA dan SDM kita punya. Sebentar lagi di Teluk Singkil akan eksplorasi gas, jadi pemuda harus gas full,” katanya lagi
Ini saatnya, sudah 25 tahun Aceh Singkil berdiri menjadi kabupaten defenitif melalui undang-undang 14 tahun 1999. “Seharusnya sudah berdiri sejajar atau jadi pelopor bukan pengekor,” lanjutnya.
“Hanya orang yang punya identitas dan jati diri kuat yang bisa membawa perubahan,“ tegas Rosman Hasmi yang juga Ketua MPU Aceh Singkil ini.
Sadri Ondang, pegiat budaya Aceh Singkil lebih menegaskan agar pemuda Singkil berani mengatakan, itu adalah saya, bukan itu bapak saya atau itu paman saya,” tegas nya.
“Nilai pemuda harus tawar, jangan tinggal diam dan berpangku tangan. Debat itu ke-Dua kandidat bupati, sudahkah visi misi berpihak kepada pemuda dan masyarakat,” kata Sadri.
Kemudian, Yulihardin, SAg mantan wakil ketua DPRK Aceh Singkil mengatakan bahwa estafet kepemimpinan ke depan ada di tangan kalian.
“Singkil dulu kaya raya, hanya di daerah ini ada kayu kapur. Fir’aun saja datang ke Singkil ambil kapur yang ada di batang kayu,” kata Yulihardin.
Dan sebentar lagi, teluk Singkil eksplorasi gas, pemuda harus masuk sebagai pengawasan hasil perut bumi ini.(zel)