BELAWAN (Berita): Polres Pelabuhan Belawan terus mengusut dan menyelidiki sejumlah kasus kriminal yang belum terungkap yang terjadi di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.
“Ada beberapa kasus yang saat ini masih dalam penyelidikan. Semua masih berproses. Yakinlah dan mohon doanya semoga kasus-kasus yang sedang berproses segera terungkap dan para pelakunya bisa ditangkap,” ujar Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban saat dikonfirmasi beritasore.co.id, Rabu (11/9) terkait sejumlah kasus kriminal belum terungkap yang telah terjadi di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan beberapa waktu lalu.
Beberapa kasus yang belum terungkap seperti tewasnya M. Rasyid ,17, saat terjadi tawuran di Jl. Taman Makam Pahlawan Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan sebulan yang lalu.
Penembakan dan pembunuh terhadap Rio Fahrezi ,17, warga Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan kejadianya pada 17 Januari 2024.
Sebelumnya, kasus dugaan pembunuhan seorang wanita bernama Rusmiati ,52, warga Jl. Mawar Dusun 2 Desa Helvetia, Kecamatan Labuhandeli, Kab. Deli Serdang yang terjadi pada, Jumat (8/12/2023).
Kasus penemuan mayat di kawasan pinggir Jalan Tol Martubung, (17/3/2024) lalu belum juga terungkap. Korban bernama Swis Susanto ,24, warga Jl. Titi Pahlawan, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan diduga korban pembunuhan karena saat ditemukan tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi pada kepala berdarah mengalami luka dan kuping mengalami pendarahan.
Belum lagi, kasus-kasus begal dan geng motor yang masih terjadi di wilkum Polres Pelabuhan Belawan.
Terkait kematian M Rasyid, kata Kapolres, korban meninggal dunia bukan karena tawuran. Sebelumnya Rasyid dan kawan-kawan diduga melakukan tindak kriminal di warung Jl. Nelayan.
Penembakan ini diduga oleh dendam DN kepada pelaku dimana sebelumnya DN dibacok oleh almarhum Rasyid.
“Setelah melakukan dugaan tindak kriminal, Rasyid dan kawan-kawan didatangi diduga pelaku IP dan DN dan langsung menembak pakai panah di bagian dada Rasyid.
“Awalnya orangtua Rasyid tidak mau buat laporan dan setelah melakukan penggalangan maka orangtuanya mau buat laporan dengan tujuan agar pelaku nantinya bisa di proses hukum,” terang Kapolres.
Kapolres menambahkan, setelah beberapa hari kemudian, orangtua korban membuat laporan pengaduan sehingga Polres Pelabuhan Belawan melaksanakan eksumasi atau menggali kuburan untuk pelaksanaan otopsi.
“Untuk membuat laporan pengaduan butuh proses dan otopsi juga butuh proses. Yakinlah dan saya mohon doanya agar kasus ini segera terungkap dan pelakunya segera ditangkap,” jelas Kapolres.
Sedangkan kasus kematian Swiss Susanto, tambah Kapolres, sudah ada orang yang namun dicurigai namun alat bukti sesuai Pasal 184 KUHAP sangat minim sehingga sulit untuk menetapkan terduga tersangka.
“Sudah ada orang yang dicurigai namun belum bisa ditangkap karena alat bukti sangat minim. Namun, petugas masih terus berupaya untuk mengungkap kasus ini,” tutur AKBP Janton Silaban seraya menambahkan motif kasus ini diduga sakit hati karena korban sering mengganggu supir-supir truk kontainer.
Khusus untuk kasus begal dan geng motor, Kapolres Pelabuhan Belawan senantiasa
melakukan antisipasi dengan melaksanakan patroli massif dengan di backup 60 personil dari Sat Brimob Poldasu dan Dit Sabhara Poldasu.
“Semoga dengan terlaksananya patroli massif setiap malam hingga pagi hari Wilkum Polres Pelabuhan Belawan senantiasa aman dan terkendali, walaupun perlu ekstra karena permasalahan di Belawan ini kompleks baik dari segi ekonomi dan pendidikan masih perlu perhatian semua pihak,” pungkas Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban yang komunikatif dan mudah dikonfirmasi ini.(att)