JAKARTA (Berita): Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mulai lakukan
penyelidikan atas dugaan persekongkolan tender yang dilakukan PT Metro Nusantara Bahari (PT MNB) dalam pemilihan mitra kerja sama pembangunan, pengoperasian, dan
pengembangan Terminal Ferry International Batam Centre yang dilaksanakan oleh Badan
Pengusahaan (BP) Batam.
Deswin Nur, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama pada Sekretariat KPPU dalam siaran persnya diterima Kamis (26/9/2024) menyebut penyelidikan dugaan pelanggaran Pasal 22 UU No. 5/1999 ini mulai dilaksanakan KPPU berdasarkan keputusan Rapat Komisi yang dilaksanakan kemarin tanggal 25 September 2024.
Sebagai informasi, BP Batam melaksanakan tender pemilihan mitra kerja sama
pembangunan, pengoperasian, dan pengembangan Terminal Ferry International Batam Centre sejak 16 April 2024.
Dalam pelaksanaannya, Tender ini sempat diulang pada tahap prakualifikasi dengan alasan terdapat kurang dari dua peserta tender yang memasukan dokumen prakualifikasi, meskipun terdapat empat perusahaan yang mendaftar.
Akhirnya, PT MNB ditetapkan sebagai pemenang tender pada tanggal 17 Juli 2024.
Ketika proses tender masih berlangsung, KPPU menerima laporan adanya dugaan
persekongkolan tender dalam pemilihan tersebut. KPPU segera melakukan penyelidikan awal dan memanggil beberapa pihak, di antaranya adalah Kepala BP Batam, Pelapor, Ahli dan PT MNB untuk diminta keterangan dan dokumen terkait tender.
Dari penyelidikan awal, KPPU menemukan indikasi kuat adanya dugaan persekongkolan secara vertikal maupun horizontal yang diperkuat dengan berbagai fakta seperti persyaratan kualifikasi yang membatasi,
dokumen tender yang tidak lengkap, nilai salah satu pengerjaan yang terlalu tinggi, perilaku diskriminatif, maupun bentuk fakta-fakta lainnya.
Berdasarkan temuan fakta dan alat bukti
permulaan, KPPU meningkatkan status penyelidikan awal tersebut ke tahap penyelidikan. (wie)